Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan memantau penularan COVID-19 di antara populasi hewan. Alasannya karena ada kekhawatiran sirkulasi COVID-19 di populasi hewan bisa mempermudah munculnya varian baru.
WHO bersama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Organization for Animal Health (OIE) akan memprioritaskan pemantauan infeksi COVID-19 pada satwa liar dan mencegah pembentukan reservoir hewan.
Sejauh ini satwa liar tidak terbukti berperan dalam penyebaran COVID-19 pada manusia, tetapi penyebaran virus pada populasi hewan dapat mempengaruhi kesehatan populasi tersebut serta mendorong munculnya varian COVID-19 baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"FAO, OIE dan WHO mendorong semua negara untuk mengambil langkah-langkah yang bisa mengurangi risiko penularan SARS-CoV-2 di antara manusia dan satwa liar. Tujuannya mengurangi risiko kemunculan varian dan untuk melindungi manusia serta satwa liar," ungkap WHO seperti dikutip dari situs resminya pada Sabtu (12/3/2022).
Sejauh ini hewan yang telah diamati bisa terinfeksi COVID-19 yaitu cerpelai, musang, rusa berekor putih dan kera besar Amerika Utara.
Cerpelai dan hamster peliharaan telah terbukti mampu menginfeksi manusia dengan COVID-19, sementara kasus potensial penularan antara rusa berekor putih dan manusia saat ini sedang ditinjau.
Hewan dengan virus Corona bisa saja menjadi sumber baru infeksi corona yang memicu kekhawatiran internasional.
(fds/fds)











































