Salah satu kanker terbanyak keempat menurut Global Cancer Observatory tahun 2018 adalah kanker kolorektal. Kanker yang menyerang usus besar dan usus bagian bawah (anus) ini juga bisa terjadi pada siapa saja.
Umumnya kanker kolorektal terjadi karena adanya gangguan pencernaan yang terjadi secara terus menerus. Terutama bila terjadi selama 6 minggu berturut-turut, Anda wajib melakukan pemeriksaan.
Gangguan pencernaan yang terjadi biasanya seperti diare dan konstipasi selama berhari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsultan bedah saluran cerna dr Fajar Firsyada, pada webinar Deteksi Dini dan Tatalaksana Kanker Kolorektal, Minggu (13/03/2022) menjelaskan perubahan diameter fese juga menjadi gejala kanker kolorektal.
"BAB (Buang Air Besar) nggak tuntas. Kok ada rasa ingin BAB tapi nggak pengen BAB lagi. Akhirnya terjadi perubahan kaliber atau diameter dari pada fesesnya. Fesesnya menjadi kecil-kecil, maaf seperti kotoran kambing," terangnya.
Perubahan bentuk feses atau pengecilan feses ini juga terjadi karena Buang Air Besar yang tertahan berhari-hari.
Baca juga: Obama Kena COVID-19, Tenggorokan Gatal-gatal |
Untuk itu, dr. Fajar juga menyarankan untuk melakukan medical check up agar kanker kolorektal terdeteksi sejak dini. Terutama bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit usus besar, sering mengalami gangguan pencernaan, dan juga memiliki riwayat polip.
"Kalau ada keluhan jangan ragu untuk melakukan perusahaan medis. Jangan luput untuk pemeriksaan anus!" katanya mengingatkan.
Baca juga: Obama Kena COVID-19, Tenggorokan Gatal-gatal |
Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































