Kementerian Kesehatan RI mengungkap masih ada tiga provinsi yang disoroti pemerintah akibat tren kenaikan COVID-19 belum usai. Adapun tiga provinsi yang dimaksud yakni Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Jika masyarakat lengah tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19, ada risiko penularan 'ping-pong' kemudian terjadi. Artinya, Jawa Bali yang kini sudah melaporkan penurunan kasus sejak puncak Omicron terlewati, bisa kembali mencatat lonjakan imbas tren kenaikan di luar Jawa Bali belum mereda.
Terlebih, subvarian Omicron BA.2 kini sudah tercatat di 19 provinsi. Hal ini menjadi kewaspadaan pemerintah lantaran varian yang dikenal 'Son of Omicron' BA.2 memicu ledakan kasus di Korea Selatan, Hong Kong, hingga China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau BA.2 terus meningkat, potensi peningkatan laju penularan juga bisa banyak ya. Mungkin kita akan melakukan restriction sedikit di awal-awal bulan Ramadhan supaya menjaga jangan sampai pada saat Idul Fitri kita risikonya terlalu besar," terang juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi, Kamis (17/3/2022).
Di sisi lain, dr Nadia belum bisa memastikan apakah Indonesia benar-benar sudah masuk herd immunity. Menurutnya, ada pertimbangan lain selain cakupan vaksinasi 70 persen, yakni perkembangan tren penambahan kasus dan kematian COVID-19.
Keduanya juga menjadi indikator penting apakah herd immunity sudah tercipta di Indonesia. Berdasarkan studi serosurvey Indonesia rentang November hingga Desember, sudah ada 86 persen masyarakat memiliki kekebalan imunitas tubuh, tetapi dengan hasil variatif.
"Ada yang memiliki kekebalan 40 persen sampai dengan 90 persen," tandas dr Nadia.
(naf/up)











































