Marc Marquez batal bertanding di sirkuit Mandalika, MotoGP Indonesia, usai terjatuh dan mengalami gegar otak pada Minggu (20/3/2022). Ini jadi kali kedua rider Repsol Honda tersebut mengalami cedera otak.
Sebelumnya Marc Marquez juga pernah absen dalam MotoGP Valencia tahun 2021 lalu karena gegar otak. Cederanya saat itu diperoleh akibat kecelakaan motor trail.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut trauma berulang yang terjadi pada area kepala sangat berisiko menyebabkan dampak jangka panjang. Cedera seperti ini diakui CDC memang rentan terjadi pada atlet olahraga.
"Seseorang yang punya sejarah trauma otak atau gegar otak berulang bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh atau gejala lebih parah. Ada juga risiko masalah jangka panjang, seperti sulit konsentrasi, sulit mengingat, sakit kepala, dan terkadang berdampak pada kemampuan fisik mengendalikan keseimbangan tubuh," tulis CDC.
Dikutip dari WebMD, gegar otak atau concussion adalah cedera otak traumatis yang berdampak pada fungsi otak. Efeknya bisa cuma sementara, tetapi mencakup sakit kepala dan gangguan konsentrasi, memori, keseimbangan, dan koordinasi.
Beberapa kasus gegar otak disertai dengan hilang kesadaran, tetapi sebagian besar tidak.
Gejala dan tanda gegar otak bisa tersamar dan tidak langsung muncul seketika. Beberapa bisa bertahan berhari-hari, bahkan lebih lama.
Beberapa gejala yang umum adalah:
- Sakit kepala
- Telinga berdenging
- Mual
- Muntah
- Letih dan mengantuk
- Pandangan kabur
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(fds/fds)