Belakangan viral di media sosial Twitter video memperlihatkan sampah menumpuk di bangku tribun pertandingan Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Video tersebut pertama kali dibagikan oleh seorang yang mengaku relawan kebersihan di acara tersebut.
Dalam unggahannya, ia seperti kecewa dengan para penonton pertandingan karena membuang sampah tidak pada tempatnya.
Capek banget jadi petugas kebersihan MotoGP Mandalika. Penontonnya ninggalin barang aneh-aneh lagi.
— lalu getar (@Muhammad_Getar) March 20, 2022ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kebiasaan seseorang membuang sampah tidak pada tempatnya apakah terindikasi memiliki gangguan kejiwaan?
Menanggapi kasus tersebut, psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum menjelaskan perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya tidak termasuk dalam indikator memiliki gangguan kejiwaan. Kebiasaan tersebut berkaitan dengan konformitas, artinya ada pengaruh sosial yang mempengaruhi suatu perilaku.
Sehingga, ketika seseorang berada di suatu lingkungan dan banyak orang membuang sampah sembarangan, perilaku tersebut dianggap wajar.
"Namun yang jelas perilaku ini (membuang sampah sembarangan) menunjukkan kondisi mental yang kurang baik," ungkap Rahma.
"Orang membuang sampah sembarangan menunjukkan hilangnya empati dan hilangnya rasa peduli pada orang serta lingkungan sekitar."
Rahma pun mengingatkan, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus dibangun secara terus menerus dan konsisten. Jika ada seseorang melanggar, perlu ada konsekuensi sehingga orang akan berpikir ulang untuk melakukannya.
(any/kna)











































