Mantan Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton, mengumumkan dirinya positif COVID-19. Meski dirinya mengalami sejumlah gejala ringan, Clinton mengaku dirinya baik-baik saja.
"Saya sudah dinyatakan positif COVID. Saya mengalami beberapa gejala pilek ringan, tetapi saya merasa baik-baik saja," ujar Clinton lewat akun Twitter resminya @HillaryClinton, Selasa (23/2/2022).
"Saya bersyukur atas perlindungan yang bisa diberikan vaksin terdapat penyakit serius (COVID-19). Silakan divaksinasi dan dikuatkan jika Anda belum divaksinasi," imbuhnya mantan ibu negara AS tersebut.
Ia juga menyebut, suaminya yakni mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dinyatakan negatif COVID-19. Ia menyebut, suaminya ikut dikarantina hingga situasi di rumahnya benar-benar bersih dari virus Corona.
Pada hari Clinton beroleh hasil tes positif COVID-19, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengumumkan dirinya tidak akan menemani Presiden Joe Biden dalam perjalanannya ke Eropa. Pasalnya, Jen Psaki dinyatakan positif COVID-19 pada hari sebelumnya.
Sebelumnya pada 13 Maret 2022, mantan Presiden AS, Barrack Obama, mengumumkan dirinya positif COVID-19. Ia mengalami gejala berupa tenggorokan gatal. Seperti banyak kasus, ia mengaku dirinya hanya mengalami gejala ringan lantaran telah dikuatkan oleh vaksin COVID-19.
Dikutip dari CNBC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat subvarian 'Omicron siluman' BA.2 kini menyumbang hampir 35 persen kasus COVID-19 di AS. Pada Selasa (23/2), CDC menyebut peningkatan kasus COVID-19 di AS mencapai 10 persen dari pekan sebelumnya, bersamaan BA.2 terdeteksi di 23 persen kasus COVID-19 di AS.
Pada saat yang sama, mengacu pada Dasbor Data Covid NBC News, kasus virus Corona secara nasional telah turun hampir 24 persen dalam dua pekan terakhir.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(vyp/naf)