Wabah Omicron Korsel Makin Parah, Banyak Rumah Duka Kewalahan

Wabah Omicron Korsel Makin Parah, Banyak Rumah Duka Kewalahan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 23 Mar 2022 20:15 WIB
Wabah Omicron Korsel Makin Parah, Banyak Rumah Duka Kewalahan
Foto: AP/Lee Jin-man
Jakarta -

Total kasus COVID-19 Korea Selatan menyentuh 10 juta atau hampir 20 persen dari populasi per Rabu (23/3). Pihak berwenang setempat mengatakan lonjakan kasus dan kematian yang makin parah membebani krematorium dan rumah duka di seluruh wilayah.

Korsel masih berjuang melawan rekor gelombang COVID-19 akibat varian Omicron, meski sudah agresif melakukan tracing dan karantina serta disiplin menjaga jarak.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 490.881 kasus baru Corona per Selasa (22/3), rekor kasus harian tertinggi kedua setelah sebelumnya naik drastis menyentuh 621.205 di 16 Maret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total kasus COVID-19 naik menjadi 10.427.247. Sementara total kematian tercatat sebanyak 13.432 kasus, naik 291 jiwa dari hari sebelumnya.

Jumlah kematian hampir dua kali lipat dalam waktu sekitar enam minggu, dengan puncaknya sejauh ini terjadi Jumat lalu yakni melaporkan 429 jiwa, memicu permintaan untuk pengaturan pemakaman tambahan.

ADVERTISEMENT

Kapasitas krematorium ditambah

Kementerian kesehatan pada hari Senin menginstruksikan 60 krematorium nasional untuk beroperasi lebih lama untuk membakar hingga tujuh mayat dari semula 'hanya' lima, ada 1.136 rumah duka yang mampu menyimpan sekitar 8.700 mayat untuk memperluas fasilitas mereka.

"Kapasitas krematorium meningkat," kata pejabat kementerian Son Young-rae.

"Tapi masih ada perbedaan regional. Pihak berwenang telah meningkatkan kapasitas kremasi harian gabungan dari sekitar 1.000 menjadi 1.400 per hari mulai minggu lalu. Tetapi tumpukan besar mayat dan penantian panjang terus dilaporkan di wilayah Seoul yang lebih padat penduduknya," kata Son.

Data kementerian kesehatan menunjukkan bahwa 28 krematorium di kota Seoul beroperasi pada kapasitas 114,2 persen di Senin pekan ini, sementara rasionya mencapai sekitar 83 persen di wilayah lain seperti Sejong dan Jeju.

"Krematorium akan diizinkan untuk sementara menerima reservasi dari luar wilayah mereka, yang saat ini dilarang oleh beberapa pemerintah daerah, untuk memudahkan penumpukan jenazah," kata Son.

Jumlah pasien yang sakit kritis di Korsel melambung tinggi di atas 1.000 selama dua minggu terakhir, tetapi diprediksi bisa meningkat menjadi 2.000 kasus pada awal April, demikian pernyataan pejabat kementerian kesehatan Korsel lainnya. Park Hyang.

ICU terisi 64,4 persen

Sekitar 64,4 persen dari tempat tidur unit perawatan intensif sudah terisi per Rabu (23/3), dibandingkan dengan sekitar 59 persen dua pekan sebelumnya.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengekang kasus dan kematian yang parah, badan keamanan obat Korea Selatan pada akhirnya memberikan izin darurat penggunaan pil pengobatan COVID-19 Merck & Co untuk orang dewasa. Tablet molnupiravir, bermerek Lagevrio, adalah antivirus oral kedua yang disahkan di Korea Selatan setelah Paxlovid dari Pfizer.

Persetujuan obat dan status vaksinasi

Lagevrio hanya akan diizinkan untuk pasien yang berusia 18 tahun ke atas dan mereka yang tidak hamil dan tidak dapat diobati dengan obat injeksi atau Paxlovid yang diklaim sangat efektif.

"Sistem medis berada di bawah tekanan besar, meskipun masih dioperasikan dalam kisaran yang dapat dikelola," kata Park dalam briefing pada hari Rabu.

"Kami akan lebih fokus pada kelompok berisiko tinggi ke depan dan melakukan pemeriksaan terus-menerus untuk memastikan tidak ada yang terus menerus kewalahan."

Status vaksinasi Korea Selatan hingga kini, hampir 87 persen dari 52 juta penduduk sudah divaksinasi lengkap dan 63 persen di antaranya sudah divaksinasi booster.




(naf/kna)

Berita Terkait