Booster Vaksin Pfizer banyak dicari oleh para calon pemudik. Berdasarkan aturan pemerintah, kini vaksin booster menjadi syarat mudik lebaran 2022. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan vaksin booster menjadi syarat mudik di tahun ini.
Menkes Budi mengatakan vaksin booster sangat penting untuk memperkecil risiko orang penularan COVID-19 pada yang akan dikunjungi, khususnya lansia. Mereka merupakan kelompok rentan dan bisa saja mengalami gejala parah jika terinfeksi.
Dari banyak jenis vaksin yang tersedia, booster vaksin Pfizer termasuk yang paling banyak dicari masyarakat. Berikut cara daftar, kombinasi vaksin booster, hingga efek samping dari booster vaksin Pfizer yang wajib diketahui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Daftar Vaksin Booster
Cara daftar vaksin booster untuk syarat mudik bisa melalui aplikasi atau web PeduliLindungi. Berikut caranya:
- Buka situs atau aplikasi PeduliLindungi
- Masuk dengan akun yang terdaftar
- Klik menu 'Profil' dan pilih 'Status Vaksinasi & Hasil Tes COVID-19'
- Status dan jadwal vaksinasi booster akan muncul di akun tersebut
- Untuk cek tiket, masuk ke manu 'Riwayat dan Tiket Vaksin'
- Jika tiket sudah muncul, namun tidak ada keterangan jadwalnya, warga bisa langsung datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan milik pemerintah terdekat.
Namun, bagaimana jika tidak memiliki e-tiket dari PeduliLindungi tetapi ingin vaksin booster?
"Jika termasuk kelompok prioritas tetapi belum mendapatkan tiket dan jadwal vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi, bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat dengan membawa KTP dan surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2," jelas Kementerian Kesehatan dalam laman resminya dikutip Kamis (13/1/2022).
Daftar Kombinasi vaksin Booster
Pemberian vaksin booster dilakukan dengan dua skema, yakni homolog atau sesuai vaksin primer yang diterima, dan heterolog atau berbeda dari vaksin primer yang diterima. Termasuk booster vaksin Pfizer, berikut update lengkap kombinasi vaksin disetujui Kemenkes RI:
1. Vaksin primer Sinovac dibooster:
- Vaksin AstraZeneca setengah dosis
- Vaksin Pfizer setengah dosis
- Vaksin Moderna dosis penuh.
- Vaksin Sinopharm dosis penuh.
2. Vaksin primer AstraZeneca dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
- Vaksin Pfizer setengah dosis
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh.
3. Vaksin primer Pfizer dibooster:
- Vaksin Pfizer dosis penuh
- Vaksin Moderna setengah dosis
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh.
4. Vaksin primer Moderna dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
5. Vaksin primer Janssen atau Johnson and Johnson dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
6. Vaksin primer Sinopharm dibooster:
- Vaksin Sinopharm dosis penuh
Efikasi dan Efek Samping Booster Vaksin Pfizer
Booster vaksin Pfizer saat ini baru bisa diberikan pada kelompok usia 18 tahun. Berdasarkan hasil uji klinis fase 3, booster vaksin Pfizer diklaim memiliki efikasi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas, dan 100 persen pada anak-remaja 12-15 tahun.
Seperti jenis vaksin lainnya, booster vaksin Pfizer juga memiliki sejumlah efek samping yang bisa muncul. Sebagian besar efek samping ini bersifat ringan dan bisa berlangsung selama beberapa hari, mencangkup:
- Nyeri di tempat suntikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Menggigil
- Nyeri sendi
- Demam
Simak Video 'Pemudik Yang Belum Vaksin Booster Wajib Lampirkan Tes Covid-19':











































