Penyakit Jantung Geser Pernapasan, Pemicu Kematian Terbanyak Lansia RI

Penyakit Jantung Geser Pernapasan, Pemicu Kematian Terbanyak Lansia RI

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 25 Mar 2022 14:58 WIB
Penyakit Jantung Geser Pernapasan, Pemicu Kematian Terbanyak Lansia RI
Ilustrasi Wamenkes RI mengungkap penyakit pemicu kematian lansia terbanyak di Indonesia. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkap sederet penyakit yang paling banyak memicu kasus kematian pada masyarakat berusia lanjut (lansia) di Indonesia. Di antaranya, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit degeneratif.

"Karena proporsi orang tuanya meningkat, maka pola penyakit penyebab kematian berubah. Kardiovaskular proporsi paling tinggi, kemudian diikuti keganasan. Kemudian diabetes, penyakit saluran cerna," ujarnya dalam diskusi daring Kolaborasi Riset Penuaan dalam rangka Peresmian Laboratorium Gerontologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Jumat (25/3/2022).

"(Penyakit) Degeneratif menduduki posisi teratas dalam penyebab kematian, yang sebelumnya disebabkan oleh salah satu penyakit respirasi yang sekarang justru semakin lama semakin sedikit. Karena itu kita harus berbenah agar secara nasional, terjadi pencapaian yang baik dalam beberapa hal," imbuh Dante.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu Dante menyebut, Angka Harapan Hidup lansia di Indonesia meningkat dalam lima tahun terakhir. Namun ia tak menutup mata, penambahan usia khususnya pada kelompok lansia senantiasa diikuti penurunan fungsionalitas tubuh disebabkan aspek biologis, fisiologis, psikologis, dan sosial.

Dipaparkan, 2 dari 5 lansia mengeluhkan gangguan kesehatan dalam sebulan terakhir, 1 dari 5 lansia mengalami sakit dalam sebulan terakhir. Ditambah, 51,58 persen lansia memilih untuk mengobati diri sendiri ketika mengalami keluhan.

ADVERTISEMENT

"Ini masih satu masalah yang kita hadapi, bahwa di satu sisi lansia Angka Harapan Hidup meningkat. Tapi di satu sisi lain, kita mengalami masalah bahwa lansia ini bertentangan dengan potensi kesehatan yang bermanifestasi dengan berbagai macam hal," terang Dante.




(vyp/up)

Berita Terkait