Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa penyebaran varian Omicron di dunia kini didominasi oleh subvarian 'Omicron siluman' BA.2. Menurut pimpinan teknis untuk tanggapan COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove, kini BA.2 menyumbang sebagian besar kasus di dunia.
"Sekitar 86 persen dari urutan yang tersedia selama empat minggu terakhir adalah sublineage BA.2 ini, sisanya adalah BA.1. Jadi kami melihat peningkatan proporsi BA.2 yang terdeteksi," ujarnya, dikutip dari Newsweek, Sabtu (26/3/2022).
Lebih lanjut, Kerkhove menyebut pihaknya memiliki kekhawatiran yang amat besar bahwa Omicron BA.2 jauh lebih menular dibandingkan BA.1. Akan tetapi hingga kini, tak ada teori dan prediksi bahwa BA.2 akan 'menyapu' dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Omicron adalah varian kekhawatiran yang sangat menular. BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1. Apa yang mulai kita lihat di beberapa wilayah di dunia, di beberapa negara terjadi peningkatan kasus lagi," ujar Kerkhove.
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, dr Michael Ryan, menambahkan bahwa di beberapa negara tingkat replikasi virus Corona telah mencapai 1 mbas BA.2 Omicron mudah menular. Artinya, setiap kasus COVID-19 diperkirakan menginfeksi satu orang lainnya.
Dalam pernyataan pers yang dirilis pada Selasa (22/3), WHO menyebut setelah penurunan kasus COVID-19 yang konsisten sejak Januari 2022, jumlah infeksi kembali meningkat dalam dua pekan berturut-turut pada Maret 2022. Mengingat pada 14-20 Maret, kasus COVID-19 secara global terpantau meningkat hingga 7 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
"Varian apa pun yang beredar, jika Anda mencabut semua tindakan kesehatan masyarakat yang kami yakin bisa mengurangi penyebaran virus ini, virus akan memanfaatkannya," beber Kerkhove.
(vyp/kna)











































