RI Setop Vaksin COVID-19 Hibah Luar Negeri, Gimana Nasib Booster untuk Mudik?

RI Setop Vaksin COVID-19 Hibah Luar Negeri, Gimana Nasib Booster untuk Mudik?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 30 Mar 2022 19:00 WIB
RI Setop Vaksin COVID-19 Hibah Luar Negeri, Gimana Nasib Booster untuk Mudik?
Vaksin booster sebagai syarat mudik. (Foto ilustrasi: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyepakati tak lagi melanjutkan vaksin COVID-19 hibah luar negeri. Penerimaan vaksin COVID-19 hibah luar negeri bakal disetop mulai April 2022.

Alasannya, program vaksinasi COVID-19 Indonesia diperkirakan selesai pertengahan tahun ini. Terlebih, vaksin COVID-19 Merah Putih juga rencananya siap diproduksi 2022 lantaran sudah memasuki uji klinis.

Bagaimana dengan stok vaksin COVID-19 sebagai syarat booster?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi memastikan ketersediaan stok vaksinasi booster sebagai syarat mudik bakal terus tersedia. Setidaknya ada lebih dari 50 juta dosis vaksin COVID-19 dengan beragam jenis yang kini tersedia.

"Aman, banyak stok kita ada 50-60 juta," kata dr Nadia melalui pesan singkat kepada detikcom Rabu (30/3/2022).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dr Nadia mengimbau warga untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 dua dosis ditambah dengan proteksi tambahan booster, apabila sudah menerima vaksin kedua lebih dari tiga bulan.

"Kita percepat laju penyuntikan," pesan dr Nadia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan Dr dr Maxi Rein Rondonuwu menegaskan umur vaksin COVID-19 hibah rata-rata pendek, terutama vaksin AstraZeneca.

"Jadi memang umur vaksin yang diberikan untuk kita terutama AstraZeneca, pendek, yang kedua AstraZeneca ini saya kira Bapak, Ibu, tahu banyak ditolak di daerah," terangnya.

"Hampir kalau kita kirim ke daerah itu ada yang bilang jangan dulu dikirim, menumpuk lagi di Bio Farma, karenanya percepatan vaksin itu sangat pelan," pungkas Maxi.




(naf/up)

Berita Terkait