.webp)
Pemerintah mewajibkan booster sebagai syarat perjalanan mudik lebaran bila ingin dikecualikan dari tes COVID-19. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) No 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease Tahun 2019.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan lebih lanjut, bahwa penyesuaian kebijakan dalam SE ini salah satunya memperkirakan aktivitas mudik akan meningkatkan tren mobilitas antar daerah. Survei Kemenhub memprediksi ada 79 juta orang yang akan melakukan mudik lebaran.
Wiku mengatakan ada waktu terbaik untuk melakukan vaksinasi booster sebelum mudik lebaran. Dalam pembentukan antibodi, lamanya waktu dapat dipengaruhi faktor usia dan kondisi komorbid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diimbau kepada masyarakat untuk segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap maupun booster. Sekurang-kurangnya 2 minggu, khususnya sebelum menjalankan kegiatan sosial berskala besar seperti mudik," saran Wiku.
Terkait syarat untuk pemudik atau pelaku perjalanan yang bisa mudik tanpa testing yakni sudah booster. Bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap diwajibkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun 1 x 24 jam, atau PCR 3 x 24 jam.
Khusus yang baru menerima dosis pertama tetap mensyaratkan PCR dalam kurun 3 x 24 jam.
"Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster. Ini sebagai bentuk mudik aman dan bertanggung jawab," imbuh Wiku.
(kna/up)
