Menkes Soroti Kenaikan Kasus COVID-19 di China, Ada Apa?

Menkes Soroti Kenaikan Kasus COVID-19 di China, Ada Apa?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 04 Apr 2022 16:02 WIB
Menkes Soroti Kenaikan Kasus COVID-19 di China, Ada Apa?
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kondisi pandemi COVID-19 saat ini sudah semakin membaik. Namun, ia mengatakan pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus masih bisa terjadi karena adanya kemunculan varian baru COVID-19.

Dalam penjelasannya, Menkes Budi juga menyinggung soal lonjakan kasus COVID-19 yang kini terjadi di China dan Eropa. Lonjakan kasus tersebut disebabkan varian baru Omicron BA.2.

"Tapi, pemerintah tetap berhati-hati, karena pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus yang tinggi selalu terjadi karena adanya varian baru, sehingga kami selalu memonitor varian baru yang ada," kata Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin (4/4/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah menyadari lonjakan kasus yang terjadi di Eropa dan di China itu disebabkan varian baru yang bernama Omicron BA.2," sambungnya.

Menkes Budi menjelaskan varian baru BA.2 itu juga sudah masuk ke Indonesia. Bahkan varian yang disebut 'Omicron Siluman' itu kini sudah mendominasi.

ADVERTISEMENT

Namun, sejauh ini kemunculan varian Omicron BA.2 itu tidak menyebabkan lonjakan kasus COVID-19. Pasalnya, Menkes Budi mengatakan kondisi imunitas masyarakat sudah cukup tinggi.

"Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan juga menjadi varian yang dominan di Indonesia. Kami beruntung dengan kondisi imunitas masyarakat yang cukup tinggi, sehingga varian baru ini tidak menyebabkan adanya lonjakan kasus di Indonesia," jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mengungkap kondisi pandemi Corona terus membaik. Terlihat adanya penurunan kasus yang signifikan dalam tiga pekan terakhir.

"Di tengah momen bulan suci Ramadan kondisi dan situasi COVID-19 hingga hari ini dalam kondisi begitu baik. Kurang dari 3 bulan kasus harian menurun signifikan hingga 97 persen dari puncak kasus yang disebabkan oleh Omicron, kasus aktif turun 83 persen dari puncak kasus yang lalu," terang Luhut.

"Turunnya kasus rawat inap RS hingga 85 persen," lanjut dia.




(sao/fds)

Berita Terkait