Hidung Jadi Meler Usai Swab, Apakah Tanda Positif COVID-19?

Konsultasi Kesehatan

Hidung Jadi Meler Usai Swab, Apakah Tanda Positif COVID-19?

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 07 Apr 2022 08:58 WIB
Hidung Jadi Meler Usai Swab, Apakah Tanda Positif COVID-19?
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pertanyaan:

Hari Selasa (01/03/2022), saya tes swab antigen dengan beberapa teman-teman kantor. Dari 25 orang yang dites, ada 6 yang positif. Alhamdulillah saya negatif.

Setelah di swab, hidung saya meler dan saya jadi pilek. Apakah saya positif? Padahal baru di-swab hasil saya negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berapa lamakah setelah terpapar COVID-19 dari orang yang positif, kita juga jadi positif?

Suhelmi (54 tahun)

ADVERTISEMENT

Jawaban

Halo Bapak Suhelmi,

Saya coba jelaskan terlebih dahulu mengenai pemeriksaan antigen ya. Tes (swab) antigen adalah tes yang mendeteksi terdapatnya antigen virus spesifik yang mengindikasikan adanya infeksi virus. Tes (swab) antigen dilakukan dengan mengambil sampel pemeriksaan dari cairan nasofaring (colok hidung) dan menempatkannya pada reagen di test kit tersebut. Pemeriksaan ini memiliki beragam jenis sediaan dan merek serta dapat dilakukan di laboratorium dan bahkan dilakukan secara mandiri.

Tes antigen memiliki kelebihan dapat memberikan hasil dengan cepat (kira-kira 15-30 menit) dan dapat dilakukan secara mudah tanpa alat khusus. Kekurangan tes antigen secara umum memiliki sensitivitas yang lebih rendah dari tes Real-Time Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan tes Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) yang dapat mendeteksi dan mengamplifikasi materi genetik virus.

Karena kekurangannya, tes antigen memerlukan interpretasi yang teliti dan mempertimbangkan kondisi klinis berupa gejala dan perjalanan penyakit. Hal ini karena sensitivitasnya lebih rendah dari tes RT-PCR.

Konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk menganalisis secara keseluruhan mulai dari gejala klinis, perjalanan penyakit, kelayakan tes penunjang (dalam hal ini tes antigen) serta mempertimbangkan kemungkinan potensi false negative/negatif palsu dari tes ini.

Sedangkan masa inkubasi adalah masa yang diperlukan kuman penyebab penyakit semenjak masuk ke tubuh manusia hingga menimbulkan gejala. Pada COVID-19 masa inkubasi dapat mencapai 14 hari dengan rata-rata 4-5 hari semenjak kuman masuk ke dalam tubuh.

Jadi, ada baiknya Bapak memastikan kembali gejala yang Bapak alami apakah benar COVID-19 atau bukan, dengan melakukan pemeriksaan swab PCR dan berkonsultasi dengan dokter ya. Semoga sehat selalu ya Pak.

dr Hikmat Pramukti, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah

Tentang Konsultasi Kesehatan

Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan terkait berbagai masalah kesehatan dapat mengirimkan pertanyaan ke email redaksi@detikhealth.com dan akan dijawab oleh pakar yang kompeten. Kirimkan pertanyaan dengan subjek email "konsultasi pembaca" disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Seluruh identitas penanya kami jamin akan dirahasiakan.




(fds/kna)

Berita Terkait