Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik peredaran Kinder Joy untuk sementara waktu menyusul kebijakan sejumlah negara. Tapi, kenapa Kinder Joy ditarik BPOM?
Kasusnya berawal dari sejumlah negara Eropa yang mulai menarik produk telur cokelat Kinder karena kekhawatiran terkontaminasi Salmonella. Beberapa negara dengan kemungkinan atau kasus salmonella yang dikonfirmasi adalah Perancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia.
Belakangan, negara tetangga Singapura juga ikut menarik produk telur coklelat Kinder karena alasan kehati-hatian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Mula Kasus
Badan Keamanan Kesehatan Inggris menyatakan, setidaknya sebanyak 63 kasus penyakit terkait dengan produk tersebut telah diidentifikasi. Sebagian besar pasien adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Sementara itu Ferrero selaku pemilik merek Kinder menarik sejumlah produk telur 20 gram satuan dan produk telur yang datang dalam kemasan tiga buah dengan tanggal "baik digunakan sebelum" 11 Juli 2022 dan 7 Oktober 2022.
Badan Kesehatan Uni Eropa (European Union's health agency) juga menyelidiki lusinan kasus salmonella yang dilaporkan yang berkaitan dengan telur cokelat Kinder. Kasus ini setidaknya telah dilaporkan di sembilan negara.
Mereka bersama Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) menyelidiki sekitar 134 kasus salmonella yang kemungkinan terkait dengan produk tersebut.
"Wabah ini ditandai dengan tingginya proporsi anak-anak yang dirawat di rumah sakit," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).
Ditarik di Indonesia
Menyusul kabar tersebut, BPOM RI menanggapi dengan menarik produk merek Kinder yang terdaftar. BPOM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella.
Penarikan produk Kinder disebutkan untuk melindungi masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. BPOM juga akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk merek Kinder yang terdaftar.
Meski dipastikan produk cokelat Kinder di Indonesia berbeda dengan negara yang melaporkan kasus Salmonella, BPOM tetap menghentikan peredaran dengan alasan kehati-hatian.
"Kinder Joy akan ditarik oleh pemilik izin edar, tentunya masyarakat jangan membeli dan makan dulu," terang Penny, Selasa (12/4/2022).
Random sampling akan dilakukan untuk melihat risiko salmonella. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, anak-anak dilarang mengonsumsi Kinder Joy hingga terbukti aman.











































