Perusahaan farmasi Moderna melakukan penarikan kembali ratusan ribu dosis vaksin COVID-19 di Eropa. Hal tersebut terjadi karena ditemukan kontaminasi elemen asing di dalam vaksin.
Berdasarkan keterangan perusahaan, Moderna mengungkap hanya satu vial vaksin COVID-19 dari perusahaan kontraktor Rovi yang terbukti terkontaminasi. Meskipun begitu, Moderna tetap melakukan penarikan sekitar 764.900 dosis vaksin COVID-19 dari beberapa negara dalam rangka kehati-hatian
"Dalam rangka kehati-hatian," ungkap Moderna seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (15/4/2022).
Adapun negara yang terdampak penarikan ini, yaitu:
- Norwegia
- Polandia
- Portugal
- Spanyol
- Swedia
Tanggapan BPOM soal Vaksin Moderna
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Penny K Lukito ikut merespons temuan kontaminasi tersebut. Pihaknya dipastikan langsung mengecek produk atau stok vaksin COVID-19 Moderna di Indonesia yang mungkin serupa, berasal dari Rovi.
"Saya cek," beber Penny kepada detikcom melalui pesan singkat kepada detikcom Senin (11/4/2022).
Sementara dalam kasus ini, raksasa farmasi AS belum mengungkap kandungan kontaminasi apa yang ditemukan. Namun, sebelumnya Moderna juga pernah melakukan recall vaksin COVID-19 di Jepang. Saat itu vaksin ditemukan tercemar oleh bahan stainless steel.
Simak Video "Bayi 6 Bulan Bakal Dapat Vaksin Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)