Kritik Kebijakan Lockdown, Ilmuwan Top China Dibungkam Pemerintah

ADVERTISEMENT

Kritik Kebijakan Lockdown, Ilmuwan Top China Dibungkam Pemerintah

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 22 Apr 2022 07:35 WIB
Lockdown di salah satu kota terbesar China, Shanghai, masih berlangsung. Lebih dari 10 ribu petugas kesehatan pun dikirimkan ke sana untuk bantu atasi COVID-19.
Foto: AP Photo
Jakarta -

Salah satu ilmuwan top China telah disensor setelah menerbitkan sebuah makalah yang menyerukan diakhirinya kebijakan Zero-Covid di negara itu.

Dr Zhong Nanshan, mantan presiden Asosiasi Medis China, mengatakan China harus segera menghentikan siklus penguncian untuk 'menormalkan' ekonomi dan masyarakat.

Dalam penelitiannya yang berjudul 'Strategi pembukaan kembali di era COVID-19 yang akan datang di China', ia memperingatkan kebijakan Zero-Covid 'tidak dapat dilakukan dalam jangka panjang'.

"China perlu dibuka kembali untuk menormalkan perkembangan sosial-ekonomi dan beradaptasi dengan pembukaan kembali global. Zeroing dinamis yang berkepanjangan tidak dapat dilakukan dalam jangka panjang," tulisnya.

Makalah ini diterbitkan di jurnal National Science Review pada 6 April dan diterjemahkan ke dalam bahasa China minggu ini - tetapi versi itu dengan cepat dihapus dan disensor.

China baru-baru ini bulan lalu bersikeras bahwa strategi eliminasi COVID-nya adalah cara terbaik untuk melindungi masyarakat, meskipun mereka menggunakan penutupan brutal dan kekuatan militer untuk mencoba menahan varian Omicron yang sangat menular.

Protes telah pecah di Shanghai, jutaan orang dikurung di rumah mereka selama sebulan dan terpaksa bergantung pada pengiriman makanan yang disediakan negara.



Simak Video "Berakhirnya Zero Covid di China"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT