Syarat mudik lebaran tanpa tes PCR-Antigen adalah sudah mendapat vaksin booster COVID-19. Meski demikian, sangat tidak disarankan untuk booster dadakan mepet waktu keberangkatan mudik.
Bukan tanpa alasan jika Kementerian Kesehatan RI menyarankan untuk tidak menunda booster saat merencanakan untuk mudik. Meski tetap diperbolehkan, booster dadakan punya banyak risiko.
Berikut risiko yang harus dipertimbangkan terkait vaksin booster sebagai syarat mudik bebas tes COVID-19.
1. Antibodi tak langsung terbentuk
Kementerian Kesehatan RI dalam keterangan pers menyebut antibodi baru akan terbentuk setelah 1-2 pekan setelah vaksinasi booster. Agar efektif, sangat disarankan untuk booster jauh-jauh hari sebelum jadwal keberangkatan mudik.
2. Risiko penumpukan
Sebagai upaya pengendalian COVID-19 pada periode mudik lebaran 2022, pemerintah menyediakan pos-pos vaksinasi booster di sejumlah jalur mudik. Meski demikian, ini dilakukan sebagai upaya terakhir jika memang sama sekali tidak sempat booster sebelumnya.
"Jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik sehingga menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin," saran juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi.
Stok vaksin booster di pos mudik juga terbatas. Untuk pos mudik besar, disediakan sekitar 1.000 dosis sedangkan untuk pos mudik kecil berkisar antara 150-300 dosis.
3. Antisipasi KIPI
Risiko mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) juga menjadi alasan untuk tidak dadakan booster pada hari-H keberangkatan mudik. Meski demikian, pemerintah telah menyediakan ambulans untuk standby apabila memang ada kasus KIPI yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Tapi kalau KIPI nya ringan cukup dengan minum pereda nyeri seperti paracetamol," jelas dr Nadia.
NEXT: Syarat mudik lebaran 2022
Simak Video "Vaksin Booster Kedua Gratis, Masyarakat Bisa Langsung Datang ke Faskes"
[Gambas:Video 20detik]