Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan intensifikasi atau pengawasan produk makanan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Sayangnya, masih ada temuan produk tidak memenuhi ketentuan seperti mengandung boraks hingga formalin di sejumlah takjil atau jajanan buka puasa.
"Badan POM masih menemukan produk pangan olahan terkemas yang TMK di sarana peredaran. Masih ditemukan pula pangan jajanan berbuka puasa yang mengandung bahan yang dilarang digunakan pada pangan," beber Penny dalam konferensi pers BPOM RI, Senin (25/4/2022).
Dari 7.200 sampel jajanan buka puasa yang dihimpun BPOM dari seluruh wilayah Indonesia, temuan kandungan berbahaya paling banyak yakni formalin. Bagaimana sih ciri-ciri produk pangan mengandung zat berbahaya ini?
Kepala BPOM di Palu, Sulawesi Tengah, Agus Riyanto yang juga melaporkan temuan serupa mengungkap ciri-ciri takjil berbahaya. Salah satunya warna takjil kerap mencolok.
"Ada beberapa ciri takjil yang mengandung bahan berbahaya yang dapat diketahui oleh masyarakat di antaranya takjil yang memiliki warna mencolok dan cenderung berpendar disertai banyak muncul titik-titik aneh mencurigakan." kata Agus, dikutip dari Antaranews, Selasa (26/4/2022).
Gorengan Mengandung Boraks
Ia juga mencontohkan gorengan yang berbahaya dikonsumsi. Masyarakat wajib waspada dan hati-hati jika merasakan tekstur gorengan yang sangat renyah dan memiliki rasa ketir. Tekstur dan rasa tersebut umumnya disebabkan kandungan boraks yang dicampur ke dalam gorengan.
Lebih lanjut, Agus mengimbau waspada jika ada cemaran bahan kimia dari kemasan takjil. Lebih baik menghindari jajanan buka puasa dalam kemasan kertas bekas, kertas koran, hingga dibungkus dalam kantong plastik hitam.
Saksikan juga e-Life: Puasa, Remaja, dan Eating Disorder