Penyakit tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian, selain COVID-19. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini banyak diidap oleh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di Jakarta.
Diketahui, tercatat sekitar 42.688 kasus penyakit TB di DKI Jakarta. Dari total kasus tersebut, hanya sekitar 28.540 yang ternotifikasi, artinya masih ada sekitar 14.000 orang yang masih belum terdeteksi.
"Situasi TBC di DKI Jakarta di mana estimasi kasus TBC tahun 2021 42.688. Namun, yang ternotifikasi kasus tuberkulosis yang ditemukan adalah 28.540. Artinya, ada kisaran 14.000 orang yang belum ditemukan," tutur dr Rosvita Nur Aini, sub koordinator urusan penyakit menular, tular vektor dan zoonotik, sekaligus Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dalam temu daring, Selasa (26/4/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Penyakit ini juga umumnya tak hanya diidap oleh orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak yang tinggal di Ibu Kota.
"70 persen yang terkonfirmasi TB resisten obat," kata dr Vita.
"Kemudian kasus TBC anak yang ditemukan di tahun 2021 ada 10 persen," lanjutnya.
Sebagai informasi, penyakit TB disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Robert Koch pada tahun 1882. Penyakit ini umumnya menyerang sistem pernapasan, seperti paru-paru. Adapun gejala yang ditimbulkan berupa:
- Sesak napas
- Nyeri pada dada
- Batuk berdahak 2-3 minggu atau lebih
- Batuk berdarah
- Tidak enak badan
- Nafsu makan menurun
- Berat badan menurun
- Berkeringat di waktu malam hari
Simak Video "Video: PR Dinkes Jakarta Temukan 70 Ribu Kasus TBC hingga Akhir 2025 "
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)











































