Penampakan baru Presiden Rusia Vladimir Putin selama acara misa pada Minggu (23/4/2022) menjadi sorotan publik karena terlihat gelisah dan kerap menggigit bibirnya. Gesturnya memunculkan kecurigaan sejumlah orang jika pemimpin Rusia itu sedang sakit parah.
Tak hanya itu, dalam klip video pertemuan Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, terlihat tubuhnya penuh bengkak. Ia juga kerap berpegangan erat di sudut meja serta terlihat mengetukkan kaki ke ujung meja.
Menurut Anders Aslund, ekonom Swedia yang pernah bekerja sebagai penasihat di Rusia, video itu menunjukkan kondisi Putin dan Shoigu dalam kondisi kesehatan buruk.
Dirumorkan sebelumnya, Shoigu tengah mengalami masalah kesehatan dan serangan jantung.
"Pertemuan Putin dengan Shoigu hari ini menunjukkan kondisi mereka depresi dan dalam kesehatan yang buruk. Shoigu harus menjelaskan pendapatnya ke Putin dan pengucapannya pun tidak jelas, ini menunjukkan indikasi terkena serangan jantung benar adanya," tulis Aslund dikutip New York Post, Rabu (27/4/2022).
PS: I reported, Vladimir Putin has Parkinson's disease and here you can see him gripping the table so that his shaking hand is not visible but he cannot stop his foot from tapping. https://t.co/BCRQzB9haP https://t.co/Yq2GbLxyfo
β Louise Mensch πΊπΈπΊπ¦ (@LouiseMensch) April 21, 2022
Putin Terkena Parkinson?
Menurut mantan politikus Inggris, Louise Mensch, kondisi Putin nampaknya berhubungan dengan rumor penyakit Parkinson.
"Putin mengidap penyakit Parkinson. Dapat dilihat ia mencengkram meja sebagai upaya agar tangannya yang gemetar tidak terlihat, tetapi kakinya yang mengetuk ujung meja tidak bisa ditutupi," tulis Mensch.
Sementara itu politikus asal Rusia, Valery Solovei, membeberkan teori bahwa Putin memang menderita Parkinson hingga perlu menjalani operasi darurat.
"Penyakit pertama yang diderita bersifat psiko-neurologis, sementara lainnya masalah kanker. Tetapi saya bukan dokter dan saya tidak punya hak etis untuk mengungkapkan masalah ini," ungkapnya.
Simak juga 'Sekjen PBB Akan Temui Putin dan Zelensky':