Kasus pemecatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menuai polemik. Beberapa di antaranya tidak setuju, adapula yang tidak keberatan dengan keputusan tersebut lantaran dikaitkan dengan masalah kode etik praktiknya soal metode 'cuci otak'.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sempat menegaskan dirinya bakal melakukan mediasi antara IDI dan Terawan agar menemukan titik terang dari polemik pemecatan Terawan. Namun, hingga kini mediasi tersebut belum juga dilaksanakan.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) dr Jajang Edi Priyanto ikut mempertanyakan wacana mediasi Menkes. Menurutnya, hal itu mustahil dilakukan lantaran keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI sudah final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menkes kan diperintahkan untuk mediasi, tapi begini IDI MKEK sudah memutuskan memecat, jadi kalau dengan dipecat ini apalagi dia seorang jenderal bintang tiga, seorang profesor, dipecat dengan tidak hormat seperti itu, batinnya kan mesti akan terluka," lanjutnya.
"Sehingga saya yakin mediasi ini juga nggak mungkin," pungkas dia.
Sebelumnya, Menkes Budi menyinggung polemik Terawan dan IDI semata-mata hanya permasalah organisasi. Karenanya, Budi menilai bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ini kan isu mengenai organisasi dan anggota kami kan ingin agar teman-teman di sektor kesehatan ini bisa konsen, masih banyak masalah yang perlu didalami," terang Budi kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Kamis (31/3/2022),
"Nah nggak baik kalau terlalu banyak waktu dan energi habis untuk perdebatan yang membuat diskursus seperti ini. Jadi saya memanggil semua, sudah bertemu dengan IDI, sudah ketemu dengan Kemenkes, nanti rencana saya mau ketemu dengan dr Terawan," lanjut dia.
Simak juga 'Pertemuan Jenderal Andika dan Ketum IDI Bahas soal nasib dr Terawan di RSPAD':











































