Masyarakat Indonesia kini tinggi mobilitas imbas arus balik mudik Lebaran. Mengingat tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya, warga kembali diperbolehkan melakukan perjalanan mudik Lebaran meski pandemi COVID-19 masih berlangsung. Tentunya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
Namun tak sembarangan, terdapat jenis masker tertentu yang dianjurkan oleh dokter untuk proteksi optimal dari paparan virus Corona. Menurut spesialis paru paru Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), masker medis bekerja lebih efektif dibandingkan masker kain.
"Saya sih sarankan masker jangan masker kain, minimal masker bedah," ujar dr Erlina saat ditemui dalam acara 'Understanding COVID-19 Vaccine Effectiveness' di Jakarta Selatan, Rabu (27/4/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita nggak tahu di dalam kereta itu orang sakit atau nggak kan nggak wajib PCR kan, saya sarankan kalau keramaian dan waktu lama di atas bus enam jam bareng-bareng kita nggak tahu orang sakit atau nggak sebaiknya pakai masker N95," sambungnya.
Pakai Masker Jangan Melorot!
dr Erlina juga menyorot pemudik tahun ini bebas dari syarat perjalanan berupa tes COVID-19 PCR maupun antigen. Setiap pelaku perjalanan mungkin tak mengetahui jika dirinya atau orang lain dalam satu kendaraan tengah terjangkit virus Corona.
Maka itu, pun pemudik sudah sempat mengejar vaksinasi COVID-19 dosis primer satu dan dua serta booster, dr Erlina menegaskan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan menggunakan masker secara benar. Pasalnya, risiko terkena COVID-19 tak hanya ditentukan oleh tingkat imunitas yang diperoleh dari vaksin, melainkan juga tingkat keterpaparan dan jumlah virus yang masuk ke tubuh.
"Di dalam kereta, bus, apalagi pulang kampung butuh waktu berjam-jam, (sampai) lima jam. Kemungkinan ada satu orang sakit dan tidak pakai protokol kesehatan, itu virus akan bersirkulasi dalam kendaraan tersebut. Karena kita tidak tahu siapa yang sakit, siapa yang tidak. Apalagi sekarang tidak perlu PCR, jadi tanggung jawab pribadi untuk melindungi diri," jelasnya.
"Pakailah masker dengan benar. Jangan melorot," pungkas dr Erlina.
(vyp/kna)











































