4 Saran Dokter Anak untuk Cegah Hepatitis Misterius di Perjalanan Mudik

ADVERTISEMENT

Round Up

4 Saran Dokter Anak untuk Cegah Hepatitis Misterius di Perjalanan Mudik

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 08 Mei 2022 05:27 WIB
Pemudik dengan sepeda motor melintas di kawasan Simpang Jomin menuju arah Jakarta di Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2022 akan terjadi pada 6-8 Mei 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Tips mencegah hepatitis misterius di perjalanan mudik (Ilustrasi: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta -

Dunia tengah digemparkan oleh kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology), tak terkecuali Indonesia yang sudah melaporkan sejumlah kasus probable. Meski penyebab pasti belum diketahui, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI dr Muzal Kadim, SpA(K) menjelaskan, hingga saat ini penularan hepatitis akut misterius belum dapat dipastikan mengingat penyebab pastinya juga belum teridentifikasi. Namun demikian, penyegahan hepatitis secara umum dapat dilakukan untuk mengurangi risiko.

Seperti diketahui, beberapa jenis virus hepatitis dapat menular melalui jalur fecal-oral. Artinya, virus yang berasal dari kotoran manusia bisa menular ketika masuk ke mulut melalui makanan yang terkontaminasi.

"Ada sebagian lagi yang masih diduga ditularkan melalui droplet atau percikan (dahak)," jelasnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (7/5/2022).

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, termasuk di perjalanan sepulang mudik, adalah sebagai berikut:

1. Jaga higiene

Beberapa jenis virus hepatitis terutama hepatitis A menular melalui fecal oral. Meski virus tersebut tidak termasuk penyebab hepatitis misterius, cara pencegahan tetap bisa dan perlu dilakukan untuk mencegah infeksi.

"Sampai saat ini, yang paling baik adalah pencegahan untuk penularan lewat oral. Seperti cuci tangan, pembersihan makanan, higiene, sanitasi," jelas dr Muzal.

2. Tidak saling meminjamkan alat makan

Masih terkait risiko penularan melalui fecal-oral, dr Muzal menyarankan untuk tidak saling berbagi alat makan. Sebisa mungkin anak-anak menggunakan alat makan masing-masing dan selalu mencuci tangan sebelum makan.

"Kita sendiri dalam penyiapannya cuci tangan, kemudian sendok jangan bergabung dengan yang lain, alat-alat makan juga bisa menularkan. Untuk anak kita siapkan sendiri," beber dr Muzal.

NEXT: Jaga prokes selama perjalanan mudik.



Simak Video "Kemenkes Sebut Ada 91 Kasus Kumulatif Dugaan Hepatitis Akut di RI"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT