Total ada 15 kasus diduga hepatitis misterius di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyebut lima di antaranya meninggal dunia. Data ini dihimpun hingga Senin (9/5/2022).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga dua penyebab di balik munculnya hepatitis akut misterius adalah adenovirus atau SARS-CoV-2 virus penyebab COVID-19. Merujuk data Inggris misalnya, 70 persen di antara kasus di sana positif adenovirus.
Sementara infeksi COVID-19 juga terdeteksi di 18 persen dari kasus hepatitis akut misterius Inggris. Bagaimana dengan Indonesia?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi memastikan pemerintah sudah melakukan tes COVID-19 dan sequencing adenovirus pada 15 pasien tersebut.
"Kalau untuk COVID-19 semua pasien negatif," beber dr Nadia kepada detikcom Rabu (11/5/2022).
"Sementara yang adenovirus masih dilakukan pemeriksaan sequencingnya," sambung dia.
Seperti diketahui, proses sequencing umumnya memakan waktu lebih banyak dibandingkan tes COVID-19. dr Nadia memperkirakan hasilnya baru bisa didapat maksimal 14 hari ke depan.
"10-14 hari (sequencing adenovirus)," pungkas dia.
dr Nadia sebelumnya mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai gejala hepatitis dengan tiga keluhan awal yang banyak ditemukan meliputi:
- Mual
- Muntah
- Diare











































