Belum selesai dengan pandemi COVID-19, Indonesia kembali dibuat khawatir dengan hadirnya penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak berusia di bawah 17 tahun. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Eropa, Amerika menyusul, hingga belakangan Asia mencatat kasus serupa.
Sejauh ini, total sudahada 18 kasus di Indonesia yang diduga terinfeksi hepatitis akut misterius. Dari 18 kasus tersebut, tujuh di antaranya meninggal dunia di Jakarta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus hepatitis akut misterius ini bermula di Eropa. Pada 15 April 2022, kasus hepatitis akut misterius diumumkan sebagai Kejadian Luar BIasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana hepatitis misterius yang bermula di Eropa bisa menyebar di Indonesia?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien hepatitis akut misterius tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun ke luar kota.
"Berdasarkan investigasI kontak, tidak ada penderitanya (pasien hepatitis akut misterius) yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau ke luar kota," kata dr Nadia dalam webinar daring, dikutip Kamis (12/5/2022).
Lebih lanjut dr Nadia menjelaskan, dugaan sementara virus hepatitis akut misterius bisa menyebar di Indonesia karena adanya mutasi virus hepatitis dan Adenovirus.
"Karena virus hepatitis sudah ada sebelumnya dan Adenovirus ditemukan pada pemeriksaan pasien hepatitis, maka kemungkinan hepatitis ini ada varian baru di luar varian A hingga E," terang dr Nadia.
"Atau bisa juga karena adanya Adenovirus yang bermutasi."
dr Nadia menjelaskan, saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan investigasi terkait penyebab dan cara penyebaran hepatitis akut misterius. Selama masa investigasi, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan penyakit tersebut.
(any/naf)











































