Kolesterol merupakan sebuah zat seperti lemak yang diproduksi hati secara alami. Zat ini penting untuk pembentukan membran sel, hormon tertentu, dan vitamin seperti vitamin D.
Namun, jika tingkat kolesterol tinggi, timbunan lemak dapat muncul di pembuluh darah. Timbunan tersebut akan membuat darah sulit untuk mengalir melalui arteri, berpotensi untuk menyebabkan kondisi medis lainnya seperti serangan jantung atau stroke.
Kadar kolesterol normal itu kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dL). Dengan kadar kolesterol baik (DHL) ideal sebanyak 60 mg/dL atau lebih, dan kadar kolesterol jahat (LDL) harus kurang dari 100 mg/dL.
Tipe Kolesterol
Dikutip dari Healthline, kolesterol dapat dibagi menjadi tiga tipe:
Kolesterol LDL
Tipe kolesterol ini sering disebut sebagai "kolesterol buruk". Hal itu dikarenakan jika kolesterol LDL terlalu tinggi, akan dapat menyebabkan penumpukan di dinding arteri atau "plak kolesterol".
Plak tersebut dapat mempersempit arteri, membatasi aliran darah, dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Gumpalan darah menyumbat arteri di jantung atau otak dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kolesterol HDL
Berbeda dengan LDL, kolesterol HDL sering disebut "kolesterol baik" karena membantu mengembalikan LDL kembali ke ginjal untuk dibuang dari tubuh. Kadar kolesterol HDL yang sehat dapat membantu menurunkan risiko pembekuan darah, penyakit jantung, dan stroke.
Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lain dari lemak dan agak berbeda dari kolesterol. Selain menggunakan kolesterol untuk membangun sel dan hormon tertentu, tubuh menggunakan trigliserida sebagai sumber energi.
Jika terus mengonsumsi makanan yang memiliki kalori lebih banyak daripada yang dapat digunakan tubuh, kadar trigliserida mungkin menjadi terlalu tinggi. Hal ini dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Utamanya, penyebab kolesterol yang tinggi adalah gaya hidup yang tidak sehat. Mengutip MedlinePlus, rincian gaya hidup yang tidak sehat adalah:
- Kebiasaan makan yang buruk: mengonsumsi makanan dengan lemak buruk seperti goreng-gorengan.
- Aktivitas fisik yang minim: kurangnya olahraga dapat menurunkan HDL atau kolesterol baik.
- Merokok: dapat menurunkan kolesterol HDL dan malahan meningkatkan kolesterol LDL.
Gejala Kolesterol Tinggi
Sayangnya, kolesterol tinggi tidak memiliki gejala dan, biasanya, orang-orang tidak menyadari kalau kolesterolnya tinggi sebelum mendapatkan komplikasi. Maka dari itu, penting untuk melakukan skrining kolesterol yang rutin.
Faktor Risiko Kolesterol Tinggi
Mengutip Mayo Clinic, beberapa faktor risiko kolesterol tinggi adalah:
- Diet yang buruk
- Obesitas
- Kurang olahraga
- Merokok
- Alkohol
- Usia (risiko kolesterol tinggi dapat meningkat di usia di atas 40 tahun)
Komplikasi Kolesterol Tinggi
Penumpukan lemak pada dinding arteri karena kolesterol tinggi dapat menyebabkan komplikasi medis lainnya. Mengutip Mayo Clinic, beberapa komplikasi tersebut adalah nyeri dada atau angin duduk, serangan jantung, dan stroke.
Pengobatan Kolesterol Tinggi
Untuk menangani kolesterol tinggi, biasanya, dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkannya.
Dokter mungkin juga meresepkan obat atau perawatan lain untuk membantu menurunkan kadar kolesterol atau merujuk ke spesialis untuk perawatan lebih lanjut.
Terdapat juga beberapa cara menurunkan kolesterol tinggi dengan cara mengonsumsi makanan tertentu. Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), beberapa makanan yang dapat menurunkan atau menyeimbangkan kolesterol adalah:
- Biji-bijian gandum
- Menggunakan minyak dari tanaman untuk memasak seperti minyak kanola, bunga matahari, dan minyak zaitun
- Kacang-kacangan seperti almond dan kacang merah
- Buah apel, anggur, dan jeruk, alpukat, atau terong
- Kedelai dan produk olahan dari kedelai
Pencegahan Kolesterol Tinggi
Mengubah gaya hidup yang buruk menjadi cara utama dalam mencegah meningkatnya kolesterol. Salah satu cara itu adalah dengan menghindari makanan yang memiliki kolesterol tinggi.
Beberapa makanan tersebut yang dianjurkan untuk dihindari oleh Kemenkes adalah gorengan, otak sapi dan jeroan, kuning telur, hati, mentega, udang, dan makanan cepat saji
Simak Video "Ini Cara Sehat Olah Daging Kambing "
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)