Usia 16+ Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius? Lakukan Pemeriksaan Ini

Usia 16+ Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius? Lakukan Pemeriksaan Ini

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 15 Mei 2022 11:30 WIB
Usia 16+ Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius? Lakukan Pemeriksaan Ini
Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth)
Jakarta -

Definisi operasional yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kasus probable hepatitis akut misterius hanya berlaku untuk usia di bawah 16 tahun. Meski begitu, Kemenkes RI tetap memantau kondisi klinis pasien di atas 16 tahun dengan keluhan gejala seperti hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Adapun gejala yang mengarah ke hepatitis akut misterius adalah diare, demam, mual mendadak hingga perburukan kondisi klinis kejang dan penurunan kesadaran. Kondisi tersebut kurang lebih berlangsung selama 14 hari.

Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menekankan sejauh ini ada temuan dua kasus pasien dewasa di atas 20 tahun dengan gejala mengarah hepatitis akut. Kedua pasien ini belum diketahui apakah memiliki riyawat kontak dengan anak yang dicurigai mengidap hepatitis misterius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tetap dipantau, kan ada dua kasus tuh kemarin, tapi kan belum ada hasil kontak anaknya (apakah diduga mengidap hepatitis akut misterius) jadi itu masih pending klasifikasi, jadi dia belum bisa masuk kategori epi-linked," beber dr Nadia saat ditemui detikcom di Asean Health Ministers Meeting 2022 Sabtu (14/5/2022).

Sebagai informasi, epi linked adalah kategori pasien saat mengalami gejala hepatitis akut dengan hasil tes negatif jenis A hingga E, memiliki SGOT atau SPGT kurang dari 500 IU/L di segala usia. Pasien adalah kontak erat probable hepatitis misterius sejak 1 Oktober 2021.

ADVERTISEMENT

NEXT: Harus Apa Jika Alami Gejala?

Berdasarkan pedoman Kemenkes RI, pasien dewasa yang mengeluhkan gejala hepatitis akut diimbau langsung mendatangi rumah sakit. Ada sejumlah pemeriksaan yang perlu dijalani termasuk lima di antaranya hematologi rutin, SGOT dan SGPT, bilirubin total dan direk, urine lengkap, serologi seluruh jenis hepatitis.

Jika pemeriksaan tersebut tidak tersedia, Kemenkes RI mengimbau tes dirujuk ke laboratorium atau RS yang bisa melakukan tatalaksana.

"Pemeriksaan (eksklusi) etiologi dilakukan berdasarkan prioritas penyakit yang tersering di Indonesia," demikian imbauan Kemenkes RI.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

Berita Terkait