Hepatitis Akut Misterius Diduga Efek Long COVID, RSCM Buka Suara

Hepatitis Akut Misterius Diduga Efek Long COVID, RSCM Buka Suara

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Rabu, 18 Mei 2022 07:00 WIB
Hepatitis Akut Misterius Diduga Efek Long COVID, RSCM Buka Suara
Ilustrasi hepatitis (Foto: Getty Images/iStockphoto/Piotrekswat)
Jakarta -

Sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari hepatitis akut misterius yang menyerang kelompok anak usia di bawah 16 tahun.

Salah satu dugaan penyebabnya, yakni terkait dengan pandemi COVID-19. Timbul pertanyaan, apakah hepatitis akut misterius yang gempar saat ini adalah efek dari kondisi Long COVID?

Direktur Utama RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Lies Dina Liastuti, SpJP,(K), MARS menyatakan bahwa belum bisa dipastikan apakah hepatitis akut misterius ini berkaitan dengan pandemi COVID. Namun memang terdapat penelitian yang menyebut, pandemi bisa berimbas pada masalah kesehatan lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalo kita melihat data (pasien) sebenarnya campur, ada yang sudah COVID ada yang tidak, ada yang sudah vaksin ada yang belum, sama saja jadi kita belum tau," ujarnya dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022).

"Ada satu penelitian ternyata pandemi secara umum berdampak pada masalah lain. Ini bukan cuma COVID. Jadi sedang dicheck, kenapa pandemi selesai kondisinya jadi seperti ini," bebernya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu dalam acara yang sama, dokter spesialis anak RSCM dr Hanifah Oswari, SpA(K) menambahkan, memang ada dugaan atau hipotesis adanya hubungan antara kondisi Long COVID dengan hepatitis akut misterius saat ini.

"Betul ada hipotesis, ada dugaan lah, ini mungkin berhubungan dengan COVID atau Long COVID. Itu dugaan di Inggris, dan mereka sedang cari itu. Sampai saat ini belum selesai, apakah itu berhubungan atau tidak," ungkapnya.

Simak juga 'Amankah Tak Pakai Masker Meski Ada Ancaman Hepatitis Misterius?':

[Gambas:Video 20detik]



Ia juga menambahkan bahwa dulu pernah muncul kondisi seperti ini pada saat pandemi influenza tahun 1918, yaitu muncul penyakit misterius yang menyerang bagian hati pada anak-anak usia 5-14 tahun.

"Ini mungkin berhubungan dengan pandemi secara umum, bukan cuma COVID. Seperti dulu pada pandemi influenza, setelahnya ternyata ada kondisi seperti ini, menyerang hati secara misterius. Mereka pun pada saat itu umur 5-14 tahun yang kena. Mirip-mirip, mungkin hal ini bisa dikaitkan dengan pandemi sendiri secara umum," ucap dr Hanifah.

"Bisa saja kurang paparan dengan dunia luar, bisa jadi kurang paparan dengan virus. Kayak kalau pandemi kan di dalam (rumah), padahal biasanya ketemu teman-teman bisa terpapar itu kan secara alami, kalo pandemi di dalam rumah terus gak ketemu. Ini menarik bisa diteliti lebih jauh," sambungnya.

Long COVID sendiri adalah kondisi di mana seorang penyintas COVID-19 masih merasakan gejala penyakit tersebut dalam jangka waktu yang lama, bahkan setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(mfn/up)

Berita Terkait