Booster Kedua Vaksin COVID untuk Nakes, Perlukah? Ini Pandangan Pakar

Booster Kedua Vaksin COVID untuk Nakes, Perlukah? Ini Pandangan Pakar

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 23 Mei 2022 17:31 WIB
Booster Kedua Vaksin COVID untuk Nakes, Perlukah? Ini Pandangan Pakar
Booster kedua, perlukah? (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Mengingat antibodi menurun dalam waktu sekitar delapan bulan setelah vaksin COVID-19 disuntikkan, muncul usulan pemberian booster kedua diutamakan untuk tenaga kesehatan. Namun epidemiolog menilai, langkah tersebut belum dibutuhkan secara darurat lantaran cakupan vaksinasi dosis dua dan tiga pun belum memadai.

"Dalam konteks Indonesia, untuk tenaga-tenaga kesehatan yang memang saat ini di front line, tentu bisa digencarkan masalah dosis ketiganya. Tapi kalau untuk booster kedua, saya kira belum terlalu urgent," ujar epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, kepada detikcom, Senin (23/5/2022).

"Kita harus melihat juga masalah alokasi atau stok dari vaksin ini yang harus digencarkan untuk booster di populasi umum. Bahkan pada di atas 6 tahun harus dikejar boosternya atau dosis ketiga, karena kecenderungannya, definisi vaksinasi lengkap COVID-19 ini tiga dosis," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kelak vaksinasi COVID-19 dosis lengkap sudah melampaui target 70 persen populasi di Indonesia, pemberian vaksin COVID-19 booster bisa dipertimbangkan. Namun dengan kondisi cakupan vaksinasi di Indonesia saat ini, Dicky menyebut lebih baik vaksinasi COVID-19 dosis dua dan tiga digencarkan lebih dulu.

"Nanti seiring waktu, setelah setidaknya cakupannya sudah di atas 70 persen untuk booster, kita bisa melihat urgensi lagi, kita evaluasi kembali. Tapi menurut saya saat ini kita harus mengejar pemberian dosis dua dan tiga yang masih jadi PR untuk populasi umum. Bahkan terutama untuk populasi yang berisiko," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

NEXT: Dokter usulkan booster kedua untuk nakes.

Sebelumnya, dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi dari Junior Doctor Network Indonesia atau yang akrab disapa 'dr Koko' mengusulkan pemberian vaksin COVID-19 booster kedua untuk para nakes. Pasalnya, antibodi vaksin menurun dalam waktu delapan bulan. Di RI, para nakes mulai diberikan booster pada Agustus lalu, sehingga kini terhitung sudah sembilan bulan berlalu.

"Kita memang sudah memulai vaksinasi booster pertama pada sekitar Agustus tahun lalu dan menurut beberapa penelitian, angka antibodi terhadap COVID yang dipicu oleh vaksinasi itu sudah berkurang sekitar delapan bulan pasca pemberiannya. Ini adalah bulan Mei, di akhir bulan Mei. Maka sekitar 9-10 bulan lalu kita sudah mulai dengan vaksinasi booster pertama," jelasnya.

"Itu sebabnya saya merasa untuk menjaga populasi rentan dalam hal ini dokter dan tenaga kesehatan yang lain agar tetap aman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," pungkas dr Koko.

Halaman 2 dari 2
(vyp/up)

Berita Terkait