Kementerian Kesehatan memastikan belum ada temuan kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Meski demikian, risiko penularan tetap diwaspadai.
Hal ini disampaikan juru bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril, dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/5/2022). Menurutnya, hingga kini sudah ada 15 negara yang mencatat temuan kasus cacar monyet.
"Warning kepada pelaku perjalanan luar negeri, baik itu WNI ke negara yang saya sebutkan, yang saat ini terjangkit, atau bagi warga negara asing yang ke sini," terang dr Syahril dalam konferensi pers virtual 'Kasus Hepatitis Akut dan Cacar Monyet di Indonesia', Selasa (24/5/2022).
"Untuk waspada pada gejala-gejalanya. Sekaligus melakukan konsultasi ke dokter dan faskes manakala gejala timbul dari negara-negara tadi," lanjutnya.
![]() |
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai menurut dr Syahril adalah ruam-ruam atau lesi di kulit terutama muka. Bermula dari muka, ruam tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh dan bisa muncul 6-18 hari setelah terpapar.
Kabar baiknya, dr Syahril mengatakan cacar monyet umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, kelompok rentan seperti pengidap komorbid wajib waspada terhadap risiko paparan cacar monyet.
"Tetapi walaupun sembuh sendiri, perlu kehati-hatian bagi orang dengan risiko tinggi. Contohnya usia lanjut, kemudian dengan komorbid," pesan dr Syahril.
Simak video 'Ahli Sebut Cacar Monyet Bukan Penyakit Menular Seksual':
NEXT: Bisa menular melalui droplet pernapasan.