Belum kelar COVID-19, cacar monyet juga ikut 'ngegas' belakangan ini di sejumlah negara. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 21 Mei 2022, sudah ada 92 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di negara non-endemi.
Akibat hal tersebut, beberapa negara menerapkan karantina 21 hari bagi mereka yang terinfeksi cacar monyet. Berikut daftarnya:
Belgia
Otoritas kesehatan di Belgia mengumumkan aturan karantina selama 21 hari setelah negara itu melaporkan kasus ketiganya virus cacar monyet. Hingga Senin (23/5/2022), Belgia telah mencatat empat kasus lokal. Adapun infeksi global yang dikonfirmasi saat ini berjumlah sekitar 100 kasus.
Kewajiban karantina di Belgia hanya berlaku untuk pasien dengan infeksi yang dikonfirmasi. Kontak dekat tidak diwajibkan untuk mengisolasi diri, tetapi dihimbau untuk tetap waspada, terutama jika bersentuhan dengan orang-orang yang rentan.
"Orang yang terinfeksi harus menjalani isolasi kontak sampai lukanya sembuh (mereka akan menerima instruksi konkret tentang ini dari dokter yang merawat)," kata versi pengumuman pemerintah yang diterjemahkan dari bahasa Belanda, dikutip dari CNBC, Kamis (26/5/2022)
Jerman
Selain belgia, otoritas kesehatan di Jerman menerapkan anjuran isolasi 21 hari bagi orang yang terinfeksi cacar monyet. Tujuannya mencegah penyakit ini semakin meluas di populasi.
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan respons tegas diperlukan terutama di fase awal epidemi penyakit. Jerman sendiri hingga 24 Mei 2022 telah melaporkan lima kasus konfirmasi cacar monyet.
"Apa yang kita alami saat ini dengan cacar monyet, bukan awal dari pandemi baru," ungkap Menkes Karl seperti dikutip dari DW News, Rabu (25/5/2022).
Untuk berjaga-jaga Jerman juga dilaporkan telah memesan 40.000 dosis vaksin cacar monyet yang telah disetujui Amerika Serikat.
Simak Video "Kenali Gejala Awal Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)