Semua Orang Bisa Kena, Tapi Kelompok Ini Disebut Lebih Berisiko Cacar Monyet

Semua Orang Bisa Kena, Tapi Kelompok Ini Disebut Lebih Berisiko Cacar Monyet

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 27 Mei 2022 17:21 WIB
Semua Orang Bisa Kena, Tapi Kelompok Ini Disebut Lebih Berisiko Cacar Monyet
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)
Jakarta -

Cacar monyet belakangan ini bikin geger dunia lantaran memicu penambahan kasus di sejumlah negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan hingga 21 Mei 2022, ada 92 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di negara non-endemi dan 28 kasus masih diselidiki. Akibatnya, banyak masyarakat yang khawatir lantaran cacar monyet bisa menular antarmanusia. Siapa saja yang lebih berisiko terkena?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut bahwa semua orang berpotensi terkena cacar monyet. Namun, ada kelompok tertentu yang memiliki peluang lebih besar untuk terpapar.

Kelompok tersebut adalah pria gay dan biseksual. Ini diutarakan langsung oleh dr John Brooks, kepala petugas medis untuk Divisi Pencegahan HIV-AIDS CDC, pada Senin kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa kelompok mungkin memiliki peluang lebih besar untuk terpapar saat ini, tetapi tidak berarti risiko terkena cacar monyet saat ini secara eksklusif hanya untuk komunitas gay dan biseksual di AS," bebernya sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat (27/5/2022).

"Siapa pun dapat terkena dan menyebarkan infeksi cacar monyet, tetapi banyak dari mereka yang terkena wabah global saat ini yang diidentifikasi sebagai gay dan biseksual," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Brooks juga mengungkapkan bahwa di beberapa kasus, cacar monyet bisa muncul pada bagian dubur dan genital yang membuatnya terlihat seperti Penyakit Menular Seksual (PMS).

"Dalam beberapa kasus, telah menghasilkan luka dubur atau genital yang terlihat seperti penyakit lain seperti herpes atau cacar air atau sifilis," ungkapnya.

Di sisi lain, WHO menyiratkan pesan untuk menghindari stigma pada kelompok tertentu. Dalam pernyataan resminya, WHO menyebut siapapun yang terlibat kontak erat punya risiko tinggi untuk tertular.

"Termasuk tenaga kesehatan, anggota keluarga, dan pasangan seksual," tulis WHO.

"Menstigma sekelompok orang karena penyakit tidak pernah bisa diterima. Ini bisa menjadi hambatan untuk mengatasi wabah karena membuat orang tidak mencari perawatan, dan memicu persebaran yang tidak terdeteksi," lanjutnya.

Sebagai informasi, cacar monyet bukan penyakit menular seksual, namun bisa menyebar melalui kontak intim seperti berhubungan seks saat seseorang memiliki ruam aktif atau terinfeksi.

Cacar monyet juga bisa menular melalui sentuhan dan kontak erat dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Virus biasanya masuk melalui kulit yang rusak, saluran napas, dan selaput lendir.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Berita Terkait