Menanti Terwujudnya Proyek Akbar Vaksin Merah Putih

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 30 Mei 2022 10:35 WIB
Kandidat vaksin Merah Putih besutan Unair. (Foto: Dok Humas Unair)
Jakarta - Proyek akbar vaksin Merah Putih digadang-gadang akan diproduksi massal untuk kebutuhan booster. Namun ada sejumlah jalan terjal yang dihadapi pengembang dalam proses pembuatan vaksin COVID-19 karya anak bangsa tersebut.

Sejauh ini, tim yang paling cepat dalam proses pengembangan vaksin Merah Putih adalah yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga, bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical.

Terlepas dari sejumlah tantangan yang dihadapi oleh para peneliti, pengembangan vaksin Merah Putih patut diapresiasi. Membuat vaksin dalam waktu kurang dari 3 tahun bukanlah prestasi kecil.

Pakar biomolekuler Ahmad Rusdan Utomo mengatakan sebelum era COVID-19, perlu waktu sekitar 10 tahun untuk mengembangkan vaksin. Hal tersebut bergantung pada pengalaman peneliti, karakteristik virus atau kuman, hingga kesiapan teknologinya.

Tetapi harapan mendapatkan kecepatan pengembangan dan distribusi vaksin COVID-19 yang sangat revolusioner harus dibarengi dengan ekosistem penelitian yang kondusif, peneliti yang kolaboratif, hingga insentif bagi industri untuk investasi di bidang research and development.

"Tanpa adanya industri maka tidak ada uji klinis karena sistem di Indonesia mensyaratkan sponsor dari industri, bukan universitas," katanya.

Hal lain yang disinggung oleh Ahmad yakni dukungan dari pihak terkait untuk menguatkan potensi vaksin Merah Putih, mulai dari dukungan SDM sampai finansial.

NEXT: Vaksin Nusantara terkesan lebih mendapat dukungan

Simak Video "Bantahan Kemenkes soal Narasi Mpox Efek Samping Vaksin Covid-19"


(kna/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork