.webp)
Pemerintah Thailand tengah memantau kondisi 12 orang yang melakukan kontak dekat dengan seorang turis terkonfirmasi cacar monyet. Diketahui turis tersebut melakukan transit di Thailand selama dua jam, sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia.
Direktur epidemiologi Departemen Pengendalian Penyakit Thailand dr Chakarat Pittayawonganon mengatakan pada Senin (30/5/2022), 12 kasus diduga cacar monyet tersebut merupakan penumpang dan pramugari penerbangan. Mereka tidak memiliki gejala selama tujuh hari terakhir dan akan dipantau hingga hari ke-21 ke depan.
"Sejauh ini belum ada kasus yang terkonfirmasi di Thailand," kata dr Chakarat dikutip dari Bangkok Post, Selasa (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus yang terkonfirmasi di Thailand merupakan pelaku perjalanan dari Eropa dan melakukan transit di bandara Thailand selama kurang lebih dua jam. Orang tersebut menunjukkan gejala cacar monyet saat tiba di Australia.
Dalam pemaparannya, dr Chakarat menyebut bahwa cacar monyet bukanlah penyakit menular yang berbahaya dan bukan jenis penyakit yang butuh pengawasan tinggi seperti malaria atau demam berdarah dengue.
Ia mengingatkan bahwa hingga Minggu (29/5) kemarin, sudah ada 494 kasus cacar monyet di 32 negara. Kasus tersebut terdiri dari 406 kasus yang terkonfirmasi dan 88 kasus masih suspek.
"Ada banyak pasien cacar monyet di banyak negara," ujar dr Chakarat.
Gejala cacar monyet antara lain demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri badan, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, lecet, dan koreng.
(any/naf)
