Perilaku obsesi dan kompulsi tidak hanya tindakan yang dilakukan berkali-kali saja. Perilaku kompulsi dan obsesi bisa juga berdampak kepada pasangan.
Menurut Veronica Adesla, MPsi, Psikolog Klinis Co-Founder Ohana Space di program e-life menyebutkan, bahwa penderita OCD dapat berdampak kepada lingkungan sekitar.
"Sebenarnya penyandang OCD dengan aktivitas yang dilakukan dengan obsesi kompulsif kemudian akan berdampak ke sekitar itu tentu, seperti orang serumah, pasangan, dan orangtua itu pasti akan berdampak," jelas Veronica.
Lebih lanjut, Veronica memberi contoh, ketika kompulsif pasien adalah checking, pasien tersebut akan mengecek berulang kali ketika ingin keluar rumah. Ia akan mengecek berulang kali apakah pintu sudah terkunci atau belum, sebab, kompulsif terkait dengan perasaan aman.
Bisakah berdampak ke orang sekitar? "Tentu, kemudian orang menjadi marah-marah dan tidal sabar," tambah Veronica.
Lalu, bagaimana menyikapi pasangan penderita OCD?
Jangan langsung terburu-buru, terlebih dahulu kita memberikan nasehat ataupun langsung menghakimi tidak boleh. Yang paling baik adalah kita melakukan pendekatan personal, kita ajak untuk mengobrol dan kebanyakan ditanya apakah ia sedang baik-baik saja atau tidak.
(mjt/mjt)