.webp)
Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Indonesia masih sangat kekurangan dokter spesialis dalam berbagai bidang seperti jantung, stroke, dan kanker. Untuk mengatasi masalah tersebut Kemenkes siapkan program beasiswa bagi dokter umum yang ingin menjadi dokter spesialis.
"Kita bicara penyakit jantung saja itu masih banyak provinsi yang kekurangan spesialis jantung, belum lagi stroke, lalu cancer akan tambah banyak lagi. Maka dari itu kita percepat adakan program beasiswa sebagai bagian transformasi sumber daya manusia kesehatan," ujar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam dalam konferensi pers Program Beasiswa Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis, dan Dokter Sub Spesialis, Kamis (2/6/2022).
Namun ternyata dirinya masih sering menerima laporan terkait adanya dokter-dokter senior yang mempersulit surat rekomendasi dokter umum muda yang ingin menjadi dokter spesialis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga denger banyak cerita-cerita seperti itu, ada yang dokter-dokter seniornya mempersulit dokter-dokter juniornya nah itu harus kita disiplinkan, karena kita kekurangan dokter spesialis," ujarnya pada wartawan saat sesi tanya-jawab.
Sehubungan dengan hal tersebut Budi menyatakan bahwa silakan bagi siapa saja yang mengetahui ada kasus tersebut untuk melaporkannya ke pihak Kemenkes RI. Ia berjanji akan menindaklanjuti dokter-dokter senior yang kedapatan mempersulit dokter juniornya menjadi dokter spesialis.
"Kalau nanti ada dokter spesialis senior yang menghalang-halangi dokter umumnya untuk jadi dokter spesialis yang lebih muda, tolong WA saja nanti ke kita, nanti kita tindak lanjuti," pungkasnya.
(mfn/up)
