Andrie Bayuajie yang merupakan gitaris Kahitna ditangkap polisi terkait penyalahgunaan narkoba jenis Benzodiazepin. Andrie mengaku menggunakan narkoba jenis itu karena susah tidur.
Sebenarnya apa itu Benzodiazepin? Benarkah dapat mengatasi susah tidur atau insomnia?
Dikutip dari Alcohol and Drug Foundation atau ADF, Benzodiazepin merupakan obat penenang ringan, yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi kecemasan dan membantu orang untuk tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Benzodiazepin juga kerap digunakan untuk pasien yang mengalami epilepsi. Namun, para tenaga medis merasa khawatir jika Benzodiazepin digunakan dalam jangka panjang dapat memberikan risiko pada penggunanya.
Benzodiazepin dapat menyebabkan seseorang overdosis, terutama jika mereka menggunakannya bersamaan dengan alkohol. Obat ini dapat memberikan efek ketergantungan bahkan ketika penggunaan dalam jangka pendek, sehingga obat ini bukan pilihan utama saat seseorang mengalami masalah insomnia, kecemasan, atau masalah kesehatan lainnya.
Jenis-jenis Benzodiazepin
Terdapat tiga jenis Benzodiazepin, yaitu: long-acting, intermediate-acting, dan short-acting. Benzodiazepin jenis short-acting dapat memberikan efek 'come down' lebih kuat dan lebih membuat ketagihan dibandingkan long-acting.
1. Long-acting
Jenis ini mempunyai nama umum diazepam, dengan nama merek Ducene, dan Valium.
2. Intermediate-acting
Jenis ini mempunyai nama umum nitrazepam, dengan nama merek Alodorm, dan Mogadon.
3. Short-acting
Jenis ini mempunyai beberapa macam nama umum, seperti oksazepam, temazepam, dan alprazolam.
- Oksazepam mempunyai nama merek, seperti Alepam, Murelax, dan Serepax
- Temazepam mempunyai nama merek, seperti Euhypnos, dan Normison
- Alprazolam mempunyai nama merek, seperti Xanax, Kalma, dan Alprax
Efek Benzodiazepin
Penggunaan jenis obat apapun selalu membawa risiko, termasuk Benzodiazepin. Obat ini memengaruhi setiap penggunanya dengan efek yang berbeda, namun umumnya efek yang ditimbulkan, berupa:
- Depresi
- Kebingungan
- Perasaan terisolasi atau euforia
- Gangguan berpikir atau kehilangan memori
- Sakit kepala
- Mengantuk dan kelelahan
- Mulut kering
- Bicara gagap
- Penglihatan ganda atau kabur
- Gangguan koordinasi, pusing, dan tremor
- Mual dan kehilangan nafsu makan
- Diare atau sembelit
Tidak hanya dikonsumsi secara langsung, Benzodiazepin juga dapat digunakan melalui suntikan. Efek yang ditimbulkan akibat dari itu, adalah:
- Kerusakan vena dan jaringan parut
- Infeksi, termasuk Hepatitis B, Hepatitis C, HIV dan AIDS
- Trombosis vena mengalami pembekuan yang dapat mengakibatkan kehilangan anggota badan, kerusakan organ, stroke, dan kemungkinan kematian.
Efek jangka panjang
Penggunaan Benzodiazepin secara terus-menerus dapat mengakibatkan overdosis, yang ditandai dengan beberapa gejala sebagai berikut:
- Sedasi berlebihan atau tidur
- Kegugupan dan kegembiraan
- Perubahan suasana hati dan agresi
- Pernapasan lambat dan dangkal
- Tidak sadar atau koma
- Kemungkinan kematian, jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol
Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)











































