Pakar Sebut Virus Hendra Lebih Mematikan dari COVID-19, Mungkinkah Jadi Pandemi?

Terpopuler Sepekan

Pakar Sebut Virus Hendra Lebih Mematikan dari COVID-19, Mungkinkah Jadi Pandemi?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Minggu, 05 Jun 2022 15:00 WIB
Pakar Sebut Virus Hendra Lebih Mematikan dari COVID-19, Mungkinkah Jadi Pandemi?
Pakar Unair mengungkapkan virus Hendra bisa lebih berbahaya dari COVID-19. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/jarun011)
Jakarta -

Di tengah tren kasus COVID-19 yang mulai melandai, muncul beberapa penyakit lain yang menghebohkan. Salah satunya adalah virus Hendra yang disebut-sebut lebih mematikan dari COVID-19.

Menurut epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani, virus Hendra bisa lebih mematikan dari virus COVID-19. Ini karena case fatality rate atau tingkat kematian dari virus ini cukup tinggi.

"Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika COVID-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," jelas Laura yang dikutip dari laman resmi Unair, Kamis (2/6/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus Hendra ini pertama kali ditemukan di kawasan Hendra, Brisbane, Australia, pada tahun 1994 lalu. Meski lebih mematikan, kasus virus Hendra ini masih jarang ditemukan pada manusia. Dilihat berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013, dilaporkan ada tujuh kematian manusia akibat virus Hendra.

Seberapa menular Virus Hendra?

Laura menjelaskan virus ini diketahui berasal dari kelelawar pemakan buah. Virus tersebut dapat menyerang sistem pernapasan dan neurologi pada hewan serta manusia.

ADVERTISEMENT

"Setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia," bebernya.

Virus ini tidak bisa langsung masuk atau berpindah dari kelelawar ke manusia. Biasanya virus ini berpindah melalui perantara hewan mamalia lainnya.

Penularan virus Hendra ke kuda menjadi hal yang wajar, sebab keduanya hidup di habitat yang sama.

"Kalau dari kelelawar langsung ke manusia, biasanya sulit karena sifat host-nya berbeda. Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," kata Laura.

"Karena sifatnya menular melalui droplet, kelelawar pemakan buah yang memiliki habitat dengan kuda dapat melakukan buang kotoran atau urine yang akhirnya bercampur dengan rumput yang menjadi makanan kuda. Sehingga, rumput yang akan dimakan kuda, telah terkontaminasi dengan virus tersebut," jelasnya.

NEXT: Gejala Virus Hendra

Apa Saja Gejala Virus Hendra?

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai akibat virus Hendra, yakni:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kejang-kejang
  • Koma
  • Ensefalitis atau radang otak
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait