Baru-baru ini heboh pengakuan wanita berinisial NM di Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi terkait kasus aborsi tujuh janin bayi yang ditemukan membusuk di kotak makan kamar kosnya. NM menyebut tujuh janin tersebut sengaja tidak dikuburkan lantaran menunggu untuk dinikahi sang kekasih.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo SpOG buka suara perihal kasus viral menggugurkan tujuh janin bayi. Hasto menekankan BKKBN tetap konsisten mengedepankan edukasi seks untuk mencegah kasus serupa di kemudian hari.
"Tetap saya perlu perjuangkan pendidikan seks, pendidikan seks dan kesehatan reproduksi ini kalau bisa masuk kurikulum sekolah, menjadi ekstrakurikuler wajib seperti pramuka," tegas Hasto dalam agenda daring Jumat (10/6/2022).
"Menurut saya sudah waktunya lah, karena ini penting," sambungnya.
Terlebih, angka kematian ibu bayi relatif tinggi bahkan peringkat tertinggi di Asia. Risiko menggugurkan bayi secara berulang juga membuat sang ibu sulit untuk memiliki momongan pada peluang hamil masa mendatang.
"Kemudian kalau orang itu sudah abortus hingga tiga kali namanya aborsi yang sudah menjadi habit atau kebiasaan, hampir pasti peluang hamil sampai sukses di kehamilan selanjutnya sulit," jelasnya.
"Inilah, ketika kehamilan gagal ternyata membawa dampak pada kehamilan-kehamilan berikutnya," sambung Hasto.
Simak Video "BKKBN Bicara Soal Dampak Broken Home pada Gizi Anak"
[Gambas:Video 20detik]