Geger Wanita Simpan 7 Janin Bayi, BKKBN Desak Pendidikan Seks Jadi Ekskul

Geger Wanita Simpan 7 Janin Bayi, BKKBN Desak Pendidikan Seks Jadi Ekskul

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 10 Jun 2022 21:15 WIB
Geger Wanita Simpan 7 Janin Bayi, BKKBN Desak Pendidikan Seks Jadi Ekskul
Geger wanita simpan 7 janin bayi, BKKBN buka suara. (Foto: Getty Images/D-Keine)
Jakarta -

Baru-baru ini heboh pengakuan wanita berinisial NM di Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi terkait kasus aborsi tujuh janin bayi yang ditemukan membusuk di kotak makan kamar kosnya. NM menyebut tujuh janin tersebut sengaja tidak dikuburkan lantaran menunggu untuk dinikahi sang kekasih.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo SpOG buka suara perihal kasus viral menggugurkan tujuh janin bayi. Hasto menekankan BKKBN tetap konsisten mengedepankan edukasi seks untuk mencegah kasus serupa di kemudian hari.

"Tetap saya perlu perjuangkan pendidikan seks, pendidikan seks dan kesehatan reproduksi ini kalau bisa masuk kurikulum sekolah, menjadi ekstrakurikuler wajib seperti pramuka," tegas Hasto dalam agenda daring Jumat (10/6/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya sudah waktunya lah, karena ini penting," sambungnya.

Terlebih, angka kematian ibu bayi relatif tinggi bahkan peringkat tertinggi di Asia. Risiko menggugurkan bayi secara berulang juga membuat sang ibu sulit untuk memiliki momongan pada peluang hamil masa mendatang.

ADVERTISEMENT

"Kemudian kalau orang itu sudah abortus hingga tiga kali namanya aborsi yang sudah menjadi habit atau kebiasaan, hampir pasti peluang hamil sampai sukses di kehamilan selanjutnya sulit," jelasnya.

"Inilah, ketika kehamilan gagal ternyata membawa dampak pada kehamilan-kehamilan berikutnya," sambung Hasto.

Hasto menyebut aborsi yang diprovokasi dengan obat membuat mulut rahim yang belum matang tidak bisa menahan kehamilan. Aborsi ditegaskan Hasto mengancam nyawa sang ibu dan fungsi reproduksi.

Kematian bisa terjadi akibat adanya perdarahan hebat, infeksi, hingga penggunaan alat yang tidak steril sehingga muncul nanah, keputihan, hingga infeksius. Di sisi lain, ia mengimbau agar keluarga mulai merencanakan peluang kehamilan dengan sebaik-baiknya.

"Menghadirkan anak di dalam rumah tangga itu dianggap mudah juga bisa mudah, dianggap sulit juga bisa sulit, sehingga kita tidak boleh menyia-nyiakan punya anak, kesempatan untuk kehamilan yang sehat tidak boleh disia-siakan," pungkas dia.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Kepala BKKBN Bicara soal Penerapan Vasektomi di RI"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)
Edukasi Seks A-Z
17 Konten
Gara-gara perbincangan tentang Friends with Benefit (FWB), sebuah konten video menuai hujatan karena dinilai mempromosikan seks bebas. Sebenarnya apa itu FWB dan apa risikonya?

Berita Terkait