Bukan Ngonten! Begini Cara Menyampaikan Duka Menurut Psikolog

Bukan Ngonten! Begini Cara Menyampaikan Duka Menurut Psikolog

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 13 Jun 2022 09:30 WIB
Bukan Ngonten! Begini Cara Menyampaikan Duka Menurut Psikolog
Foto: Wisma Putra/detikcom
Jakarta -

Menjelang pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, banyak warga yang berbondong-bondong mendatangi Gedung Pakuan, Bandung, untuk ikut menyalatkan.

Pihak Ridwan Kamil dan keluarga mengizinkan masyarakat ikut dalam rangkaian prosesi pemakaman mendiang sang putra, namun dengan tetap memperhatikan empati. Salah satunya tidak membuat konten pribadi.

Sayangnya, pantauan detikJabar, masih ada sejumlah warga yang mengabadikan momen tersebut seperti mengambil foto sampai menayangkan siaran langsung dari sosial media mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecenderungan self centered - hanya berfokus pada dirinya sendiri, tanpa menghargai dan memikirkan kehendak dan perasaan orang lain, tidak beretika, dan tidak berempati," kata psikolog klinis dari Ohana Space, Veronica Adesla saat mengomentari hal tersebut kepada detikcom, Senin (13/6/2022).

Mengedepankan simpati dan empati sangat penting dalam menyampaikan kabar duka. Vero mengatakan penyampaikan belasungkawa harus benar-benar atas dasar ketulusan hati dengan tujuan memberikan dukungan moral kepada keluarga.

ADVERTISEMENT

"BUKAN untuk selipan-selipan kepentingan pribadi," tegas Vero.

Tidak ada metode yang benar-benar tepat dalam menyampaikan belasungkawa selain mengedepankan empati. Jika memang duka yang disampaikan memang sungguh benar atas dasar ketulusan ini maka niscaya cara apapun yang dipilih untuk menyampaikan duka kepada keluarga akan dapat dirasakan oleh keluarga kehangatan dukungan emosional dan ketulusan yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA




(kna/up)

Berita Terkait