Seorang wanita di Makassar, Sulawesi Selatan, menyimpan jasad 7 janin aborsi. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG menyoroti sejumlah hal, termasuk kurangnya edukasi seks dan mudahnya akses obat aborsi.
Menurut dr Boyke, aborsi berulang yang dilakukan wanita berinisial NM dan pasangannya SM adalah perbuatan yang melanggar moral. Bahkan ia melihat indikasi kelainan, dalam arti yang dilakukan bukan hal yang normal.
"Kayak ini sudah pasti edukasi seksnya juga kurang, dan akses mendapat obat-obat aborsi ini juga terlalu mudah," ungkap dr Boyke ditemui detikcom, Rabu (15/6/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sisi pelaku jelas, dia sudah tidak punya empati, tanda ini tanda-tanda kelainan. Saya sedih ini sampai 7 kali, ini kan dia menganggap aborsi sudah diwajarkan," katanya.
Menurut dr Boyke, pendidikan seks perlu diajarkan bukan hanya dari sisi agama tetapi juga medis. Hal ini penting untuk menghindari risiko kehamilan tidak diinginkan yang kerap berujung pada tindakan aborsi.
"Pendidikan seks harus diajarkan, oke secara agama bisa. Tapi kalau sudah melanggar gimana? Edukasi safety sex. Ingatkan risiko kehamilan dan bahaya aborsi," bebernya.
Dirinya menyebut beberapa risiko kesehatan yang mengintai jika melakukan aborsi berulang-ulang. Di antaranya kanker serviks, kerusakan leher rahim, penyakit kelamin, sampai infertility atau tidak bisa hamil lagi.
"Jadi oke mereka terlanjur seks di luar nikah, tapi bisa pilih seks aman, ini sekali lagi bukan mengajak seks bebas tapi mencegah risiko-risiko seperti aborsi tadi," sambungnya.
Terakhir dr Boyke menyampaikan harapannya agar ada kerja sama berbagai pihak mulai dari keluarga hingga aparat berwenang untuk bisa menyampaikan edukasi seks yang benar khususnya pada remaja.
"Jadi mari sama-sama berbagai pihak, orang tua, kampus, pemerintah setempat, bahkan sampai RT/RW, lakukan pencegahan ini, edukasi seks yang penting dan jika sudah terlanjur edukasi soal seks aman," pungkasnya.











































