Temuan Nggak Enak Soal Omicron, 'Alumni' Masih Bisa Terinfeksi BA.4 dan BA.5!

Round Up

Temuan Nggak Enak Soal Omicron, 'Alumni' Masih Bisa Terinfeksi BA.4 dan BA.5!

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 20 Jun 2022 22:09 WIB
Temuan Nggak Enak Soal Omicron, Alumni Masih Bisa Terinfeksi BA.4 dan BA.5!
Virus Corona COVID-19 (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta -

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa orang yang pernah terinfeksi varian Omicron awal masih mungkin terpapar lagi. Ini masih bisa terjadi meski mereka sudah mendapatkan vaksinasi lengkap yang ditambah dengan booster.

Dalam studi tersebut, pasien yang sudah divaksinasi COVID-19 dan terinfeksi Omicron BA.1 umumnya membentuk antibodi yang berfungsi untuk menetralkan virus. Namun, subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 memiliki mutasi yang membuatnya bisa menghindari antibodi tersebut.

"Subvarian yang lebih baru itu terutama menghindari antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksinasi COVID-19," kata peneliti yang dikutip dari Straits Times, Senin (20/5/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Booster Masih Ampuh?

Sejumlah ahli menanggapi hasil studi terbaru itu. Salah satunya peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran di New Haven, Connecticut, Dr Onyema Ogbuagu.

Meski kedua subvarian baru itu dapat menghindari kekebalan yang terbentuk dari infeksi dan vaksinasi, Dr Ogbuagu tetap menyarankan untuk mendapatkan booster. Menurutnya, hal itu diharapkan masih bisa mengurangi risiko keparahan penyakit COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Meskipun menghindari kekebalan, harapannya adalah bahwa vaksin masih dapat melindungi terhadap gejala serius," kata Dr Ogbuagu.

"Jika Anda membutuhkan booster, dapatkan booster," sarannya.

NEXT: Vaksin COVID-19 Dosis ke-4 Dibutuhkan?

Apakah Vaksin COVID-19 ke-4 Dibutuhkan?

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting menjelaskan belum memikirkan pemberian vaksin Corona dosis keempat, meski varian BA.4 dan BA.5 sudah masuk hingga membuat kasus COVID-19 di Indonesia melonjak.

Pasalnya, vaksinasi dosis ketiga di Indonesia masih sangat terbatas. Hal itu masih menjadi prioritas pemerintah untuk saat ini.

"Memang kalau kita lihat sekarang, booster vaksinasi yang ketiga memang baru 5 dari 34 provinsi yang baru 30 persen. Artinya Bali lebih kurang 60 persen, kemudian DKI Jakarta hampir 50 persen, Riau sekitar 44 persen, kemudian Yogyakarta ataupun Jawa lebih kurang di atas 35 persen," beber Alexander dalam siaran langsung 'Awas, Omicron Kembali Mengintai Indonesia', Kamis (16/6/2022).

"Ini menjadi PR kita bersama. Kita tidak berpikir dulu untuk vaksinasi ke-4, kita berpikir dulu bagaimana menyelesaikan vaksinasi ketiga. Khususnya di Jawa-Bali dan beberapa provinsi di luar Jawa-Bali," imbuhnya.

Hal itu juga selaras dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi. Untuk saat ini, penanganan COVID-19 masih berfokus agar pandemi segera terkendali.

Namun menurutnya, rencana pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat hingga kini masih dalam kajian manfaatnya.

"Saat ini kita pada masa penanganan pandemi COVID-19 fokus utama adalah bagaimana pandemi segera terkendali. Dari data-data kajian ilmiah yang ada perlu untuk melengkapi vaksinasi 2 dosis, bahkan ditambah 1 kali booster," jelas dr Nadia dalam diskusi daring, Senin (13/6).

"Ke depan apakah perlu booster keempat apa tidak ini masih dikaji mengenai manfaatnya. Apakah vaksinasi akan dilakukan setiap tahun, ini masih di dalam penelitian para ahli," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait