Ramai Legalisasi Ganja, Badan PBB Sebut Kasus Depresi Makin Tinggi

ADVERTISEMENT

Ramai Legalisasi Ganja, Badan PBB Sebut Kasus Depresi Makin Tinggi

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 27 Jun 2022 07:44 WIB
BURIRAM, THAILAND - JUNE 10: A man dressed in a marijuana suit stands with mature marijuana plants at a marijuana legalization expo on June 10, 2022 in Buriram, Thailand. Today the Thai government gave out 1,000 cannabis plants to people in Buriram, a province in eastern Thailand, at its Marijuana legalization kick-off event called “Unlock Marijuana”. On June 9, 2022 Thailand officially decriminalized marijuana cultivation and possession and the government plans to give away 1 million cannabis plants for fee to people throughout the country. The expo in Buriram was focused on educating the public about the uses of marijuana for medicine and food and had informational booths about growing procedures and technology. (Photo by Lauren DeCicca/Getty Images)
Foto ilustrasi: Getty Images/Lauren DeCicca
Jakarta -

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) melaporkan konsumsi ganja di dunia semakin meningkat. Hal ini disebut karena negara-negara yang mulai melegalisasi penggunaannya dan juga efek lockdown pandemi COVID-19.

Dalam laporan World Drug Report, UNODC melihat produk ganja yang beredar juga semakin kuat dalam hal kandungan senyawa tetrahydrocannabinol(THC)-nya. Efeknya semakin ramai orang-orang yang memiliki gangguan mental depresi hingga bunuh diri.

"Legalisasi ganja tampaknya telah mempercepat tren penggunaan ganja harian," ungkap UNODC seperti dikutip dari Reuters pada Senin (27/6/2022).

"Proporsi orang-orang dengan gangguan kejiwaan dan bunuh diri terkait penggunaan ganja yang rutin semakin meningkat," lanjutnya.

Disebutkan sekitar 284 juta orang, atau 5,6 persen dari populasi dunia, telah menggunakan obat-obatan, seperti heroin, kokain, amfetamin, atau ekstasi pada tahun 2020 lalu. Dari jumlah tersebut, sekitar 209 juta di antaranya juga mengaku menggunakan ganja.

"Periode lockdown selama pandemi COVID-19 juga turut mendorong konsumsi ganja pada tahun 2020," pungkas UNODC.



Simak Video "Terkait Wacana Legalisasi Ganja Medis, Ini yang Jadi Sorotan PBNU"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT