Ramai Legalisasi Ganja, Badan PBB Sebut Kasus Depresi Makin Tinggi

Ramai Legalisasi Ganja, Badan PBB Sebut Kasus Depresi Makin Tinggi

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 27 Jun 2022 07:44 WIB
Ramai Legalisasi Ganja, Badan PBB Sebut Kasus Depresi Makin Tinggi
Foto ilustrasi: Getty Images/Lauren DeCicca
Jakarta -

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) melaporkan konsumsi ganja di dunia semakin meningkat. Hal ini disebut karena negara-negara yang mulai melegalisasi penggunaannya dan juga efek lockdown pandemi COVID-19.

Dalam laporan World Drug Report, UNODC melihat produk ganja yang beredar juga semakin kuat dalam hal kandungan senyawa tetrahydrocannabinol(THC)-nya. Efeknya semakin ramai orang-orang yang memiliki gangguan mental depresi hingga bunuh diri.

"Legalisasi ganja tampaknya telah mempercepat tren penggunaan ganja harian," ungkap UNODC seperti dikutip dari Reuters pada Senin (27/6/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proporsi orang-orang dengan gangguan kejiwaan dan bunuh diri terkait penggunaan ganja yang rutin semakin meningkat," lanjutnya.

Disebutkan sekitar 284 juta orang, atau 5,6 persen dari populasi dunia, telah menggunakan obat-obatan, seperti heroin, kokain, amfetamin, atau ekstasi pada tahun 2020 lalu. Dari jumlah tersebut, sekitar 209 juta di antaranya juga mengaku menggunakan ganja.

ADVERTISEMENT

"Periode lockdown selama pandemi COVID-19 juga turut mendorong konsumsi ganja pada tahun 2020," pungkas UNODC.




(fds/fds)

Berita Terkait