Marshanda dikabarkan sudah menghilang dua hari di Los Angeles, California, Amerika Serikat dengan kondisi kesehatan mentalnya berada di episode manik bipolar disorder. Menurut psikiater dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor dr Lahargo Kembaren, SpKJ, efek manik bipolar disorder seperti yang dialami Marshanda umumnya memicu perubahan perilaku lantaran perubahan mood ekstrem menjadi sangat senang dan bersemangat.
"Mood manik atau mania, ini perasaan senang yang disertai energi berlebihan. Yang bersangkutan merasa sangat euforia, merasa sangat hebat, mudah tersinggung, merasa dirinya penting, sampai tidak butuh tidur," sebut dr Lahargo saat dihubungi detikcom Senin (27/6/2022).
"Banyak berbicara hingga banyak punya ide-ide yang berloncatan, dan idenya gampang teralih," sambung dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lahargo melanjutkan, pengidap bipolar disorder di fase manik juga kerap melakukan perilaku berisiko. Karenanya, mereka perlu mendapatkan pendampingan yang tepat dari teman maupun keluarga.
"Dan memang pada periode mania banyak sekali tindakan berisiko, risky behaviour, seperti pergi ke suatu tempat tanpa tujuan, nyetir mobil ugal-ugalan, menghabiskan uang," ungkap dr Lahargo memperingatkan kemungkinan perilaku impulsif pada kasus episode manik bipolar disorder.
Episode manik bipolar masing-masing orang menurutnya kerap berbeda, tetapi seseorang bisa dikatakan masuk dalam episode manik jika perubahan perilakunya terlihat selama seminggu.
Perubahan perilaku tersebut, dalam beberapa kasus bisa bertahan hingga sebulan bahkan tiga bulan.
"Sangat individual pada setiap orang," terang dr Lahargo.
(naf/up)











































