4 Pantangan Saat Kirim Pesan Anonim di NGL Instagram Menurut Psikolog

4 Pantangan Saat Kirim Pesan Anonim di NGL Instagram Menurut Psikolog

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 28 Jun 2022 15:31 WIB
4 Pantangan Saat Kirim Pesan Anonim di NGL Instagram Menurut Psikolog
Ilustrasi penjelasan psikolog tentang hal-hal yang perlu dihindari ketika ingin mengirim pesan anonim di Not Gonna Lie (NGL) Instagram. Foto: Getty Images/iStockphoto/kaew6566
Jakarta -

Kini pengguna Instagram berbondong-bondong membagikan pesan dan pertanyaan yang diterimanya dari anonim lewat aplikasi Not Gonna Lie (NGL). Namun seiring banyaknya pesan kocak, ada juga pengguna Instagram yang malah menerima ungkapan ejekan.

Psikolog Anastasia Sari Dewi, founder pusat konsultasi Anastasia and Associate mengingatkan tren NGL di Instagram adalah permainan seru-seruan. Namun begitu, penting untuk bersikap selektif dalam menyampaikan pesan dan pertanyaan pada orang yang membuka ruang NGL agar tidak menimbulkan sakit hati.

"Pertama, anggap ini permainan. Surat kaleng seru-seruan, dan ini sifatnya mengajukan pertanyaan. Karena ini tujuan awalnya dibikin adalah untuk seru-seruan, maka pertanyaannya juga yang sifatnya ringan. Bukan menyangkut topik tertentu," ujar Sari pada detikcom, Selasa (28/6/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Sari menjabarkan topik-topik yang perlu dihindari ketika hendak mengirimkan pertanyaan pada orang lain di NGL:

1. SARA

Pertama, Sari menegaskan penting untuk tidak menyampaikan pertanyaan yang menyinggung SARA (Seks, agama, ras, dan antargolongan). Bersamaan dengan itu, topik menyangkut hidup personal juga sebaiknya dihindari lantaran tak tepat dibicarakan di depan publik layaknya pada NGL di Instagram.

ADVERTISEMENT

"Kalau pertanyaan-pertanyaan SARA, kemudian personal life yang dia pernah alami, padahal kamu sebagai si penanya tahu cuma ingin menguji atau membuat dia menjawab mempermalukan diri di depan publik," ujar Sari.

"SARA, status sosial ekonomi, ini dihindari. Topik-topik sensitif seperti preferensi seksual mungkin yang personal dan intim, ini juga perlu dihindari karena tidak perlu dibahas secara sosial. Ada topik-topik yang namanya personal, mungkin kalau kalian ngobrol berdua ya boleh silakan. Tapi kalau untuk diketahui publik bersama-sama, saya rasa ini lebih baik dihindari," sambungnya.

2. Orang Tua dan Anak

Selanjutnya, Sari menyarankan pengirim pesan untuk menghindari topik terkait orang tua dan anak, terutama ketika pesan tersebut bermuatan penilaian tertentu, Sari mengingatkan, penting untuk menerapkan empati dalam bermain NGL di Instagram.

"Jangan bahas tentang orangtua dan anak dalam konteks yang negatif. Misalkan anaknya atau orang tuanya menurut penilaianmu kurang dari segi tertentu. Nggak usah diungkap di situ. Kembali lagi, lakukan empati," terang Sari.

3. Ungkapan Kasar

Meski identitas pengirim pesan dalam NGL tersembunyi, Sari mengingatkan pengguna NGL untuk tetap menggunakan bahasa yang sopan.

"Jangan sampai lupa kaidah norma dan sopan santun. Walaupun kita di media sosial dan walaupun kita tidak menampilkan nama. Bahasa kasar juga sebaiknya dihindari meskipun anonim," jelas Sari.

4. Ungkapan Mengancam

Terakhir Sari mengingatkan, hindari ungkapan yang mengancam dalam menyampaikan pertanyaan dan pesan di NGL Instagram. Jangan sampai, 'seru-seruan' NGL justru menjadi ruang tidak sehat dan memicu masalah berkepanjangan.

"Sebenarnya sama seperti konteks komunikasi pada umumnya, hanya saja dengan tidak dicantumkan nama seringkali orang merasa bebas, lepas dari tanggung jawab dan boleh mengutarakan apa pun," beber Sari.

"Ini menjadi sudah bukan seru-seruan lagi seperti konteks awalnya. Ini menjadi sudah ajang menyerang sehingga menjadi tidak sehat dan malah menimbulkan konflik yang berkepanjangan," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(vyp/up)
Tren Pesan Anonim
8 Konten
Tren berkirim pesan anonim sedang viral di Instagram. Semua orang bebas berkomentar dan bertanya apa saja tanpa diketahui identitasnya. Seru, tapi tak jarang bikin baper dan galau. Hati-hati, kesehatan jiwamu lho!

Berita Terkait