Bukan Demam! Ternyata Ini Gejala Terbanyak Saat COVID-19 Ngamuk Lagi

ADVERTISEMENT

Bukan Demam! Ternyata Ini Gejala Terbanyak Saat COVID-19 Ngamuk Lagi

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 28 Jun 2022 21:30 WIB
Folder of Coronavirus covid19 2019 nCoV outbreak
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/oonal
Jakarta -

Tren kasus COVID-19 kembali meningkat di sejumlah negara di dunia, termasuk Inggris. Pemerintah Inggris melaporkan terjadi lonjakan kasus sebesar 30,3 persen pada 19 Juni lalu.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengkonfirmasi kenaikan kasus itu disebabkan munculnya subvarian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5. Meski gejalanya masih ringan, subvarian ini dianggap lebih mudah menular dibandingkan subvarian sebelumnya.

Dengan adanya lonjakan kasus tersebut, aplikasi ZOE Covid Study melaporkan adanya perubahan gejala yang lebih banyak dikeluhkan. Bukan demam, terlihat 69 persen masyarakat mengeluhkan gejala berupa sakit kepala.

Ciri-ciri atau tanda sakit kepala yang disebabkan COVID-19, seperti:

  • Sakit kepala menjadi sedang hingga sangat menyakitkan
  • Sakit kepala terasa berdenyut, menekan atau menusuk
  • Rasa sakit terjadi di kedua sisi kepala, bukan di satu area saja
  • Rasa sakit di kepala berlangsung selama lebih dari tiga hari
  • Rasa sakit menjadi resisten terhadap obat penghilang rasa sakit biasa
  • Sakit kepala cenderung muncul di awal infeksi

"Data kami menunjukkan bahwa sakit kepala ini sering datang dan pergi, tetapi untungnya mereka berangsur-angsur berkurang seiring waktu," jelas ZOE yang dikutip dari Express UK, Selasa (28/6/2022).

Meski kurang umum, gejala sakit kepala ini cenderung terjadi di semua kelompok umur. Tetapi, rasa sakit di kepala juga banyak dialami mereka yang tidak terinfeksi COVID-19.

"Penting untuk diingat bahwa sakit kepala sangat umum, terutama karena banyak dari kita menatap layar begitu lama setiap hari," kata ZOE.

"Jadi, meskipun banyak orang dengan COVID-19 mengalami sakit kepala, kebanyakan orang yang sakit kepala tidak akan terkena COVID-19," lanjutnya.

Untuk memastikan sakit kepala itu akibat infeksi COVID-19 atau bukan, adapun beberapa gejala penyerta lainnya yang bisa muncul yang berkaitan dengan varian Omicron. Misalnya seperti:

  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot yang tidak biasa
  • Batuk terus-menerus
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Suhu tinggi atau menggigil (menggigil)
  • Kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa Anda
  • Sesak napas
  • Badan sakit
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Kehilangan selera makan
  • Diare
  • Merasa tidak enak badan



Simak Video "Corona RI Per 27 Juni: Tambah 1.445 Kasus, DKI Sumbang 838"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT