Perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung sejak bulan Februari membawa dampak besar. Kementerian Kesehatan Ukraina mengumumkan kemungkinan ganja medis akan segera dilegalisasi untuk membantu korban perang.
Ganja medis diharapkan dapat menjadi obat bagi para pasien yang mengalami gangguan kecemasan, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan kesulitan tidur.
"Kami memahami efek negatif perang terhadap kesehatan mental. Kami memahami jumlah orang yang membutuhkan perawatan medis karena paparan ini. Dan kami memahami bahwa tidak ada waktu untuk menunggu," kata Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko seperti dikutip dari Forbes, Rabu (29/6/2022).
Pemerintah Ukraina menegaskan penggunaan ganja tetap akan diawasi hanya untuk medis. Penggunaan ganja untuk alasan rekreasional masih tetap ilegal.
Ukraina diketahui sebenarnya sudah mulai merumuskan hukum penggunaan ganja medis sejak tahun 2021. Hanya saja rumusan tersebut tidak lulus persetujuan, hingga akhirnya kembali dipertimbangkan karena situasi perang.
Simak Video "Penggunaan Ganja Medis Juga Punya Risiko, Apa Saja?"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/kna)