Satgas COVID-19 IDAI Sebut RI 'Supermarket' Penyakit Infeksi, Begini Sorotannya

ADVERTISEMENT

Satgas COVID-19 IDAI Sebut RI 'Supermarket' Penyakit Infeksi, Begini Sorotannya

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 29 Jun 2022 16:00 WIB
Tangan pasien anak
Foto: thinkstock
Jakarta -

Belum beres pandemi COVID-19, dunia kini dibuat siaga oleh menyebarnya penyakit hepatitis akut 'misterius' pada anak-anak tak terkecuali di Indonesia. Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengibaratkan Indonesia sebagai 'supermarket penyakit infeksi' sehingga seharusnya, sudah akrab dengan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Satgas COVID-19 IDAI, dr Yogi Prawira, SpA(K). Ia menegaskan, selama dua tahun pandemi COVID-19 berlangsung, warga Indonesia sudah cukup belajar bahwa protokol kesehatan adalah upaya pencegahan infeksi paling mudah.

"Selama dua tahun pandemi, salah satu yang kita juga pelajari adalah ternyata protokol kesehatan cara yang mudah, murah, efektif untuk mencegah infeksi. Indonesia ini bisa dikatakan adalah supermarketnya penyakit infeksi," ujarnya dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Liburan Sehat, Anak Aman COVID-19' oleh BNPB Indonesia, Rabu (29/6/2022).

"Kita punya berbagai macam infeksi yang sebagian besar dicegah dengan protokol kesehatan. Jadi apa yang sudah dicapai selama ini jangan dikendorkan, justru semakin dikuatkan," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut juga, dr Yogi menyebutkan hingga kini informasi terkait penyebab hepatitis akut misterius pada anak-anak masih serba tidak pasti.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan bisa menjadi upaya untuk menghadapi risiko penyebaran hepatitis. Mengingat, penyakit ini diyakini menular lewat saluran cerna (fekal-oral) atau droplet.

"Mencuci tangan misalnya, beberapa kasus hepatitis penyebarannya melalui fekal-oral artinya tangan tidak bersih menyentuh mulut bisa tertular. Beberapa melalui droplet, itu bisa dicegah melalui (menggunakan) masker," pungkas dr Yogi.



Simak Video "Jokowi: Kesuksesan RI Tangani Covid Bisa Diaplikasikan ke Kasus Lain"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT